Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikut Aksi Boikot, Lego Tarik Iklan di Seluruh Media Sosial

Lego dengan sejumlah perusahaan lain seperti Unilever, Coca-Cola Co., Starbucks, dan sejumlah perusahaan lain guna mendorong media sosial, terutama Facebook, untuk membatasi ucapai kebencian dan posting yang memecah belah serta misinformasi.
balok mainan Lego/Bloomberg
balok mainan Lego/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mainan Lego A/S berencana menarik serluruh pemasangan iklan di media sosial dalam 30 hari ke depan sebagai bagian dari protes atas konten berbahaya di jejaring sosial.

Lego dengan sejumlah perusahaan lain seperti Unilever, Coca-Cola Co., Starbucks, dan sejumlah perusahaan lain guna mendorong media sosial, terutama Facebook, untuk membatasi ucapai kebencian dan posting yang memecah belah serta misinformasi.

Berdasarkan pernyataan yang diterbitkan pada hari Rabu (1/7/2020), produsen mainan blok plastik terbesar di Eropa tersebut menghabiskan waktunya untuk meninjau standar iklan dengan hati-hati.

Perusahaan tidak akan mengurangi total anggaran media tetapi akan berinvestasi di saluran lain selama waktu itu, seperti ditulis pernyataan tersebut.

Chief Marketing Officer Lego Julia Golding mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada anak-anak dan dunia yang akan mereka warisi.

“Langkah tersebut termasuk dengan berkontribusi pada lingkungan digital yang positif dan inklusif yang bebas dari ucapan kebencian, diskriminasi, dan misinformasi," ungkap Golding, seperti dikutip Bloomberg.

Perusahaan-perusahaan mulai dari Verizon Communications Inc. hingga Hershey Co. juga telah menghentikan iklan media sosial setelah para kritikus mengatakan bahwa Facebook telah gagal untuk secara mengelola ujaran kebencian dan disinformasi di platform media sosialnya.

Coca-Cola Co. mengatakan akan menghentikan semua iklan berbayar di semua platform media sosial selama setidaknya 30 hari.

CEO Facebook Mark Zuckerberg segera menanggapi kritik yang berkembang tentang disinformasi di situsnya. Dia mengumumkan perusahaan akan melabeli semua posting yang berhubungan dengan pemungutan suara dengan tautan yang mendorong pengguna untuk mengecek pusat informasi yang valid.

"Tidak ada pengecualian untuk politisi dalam kebijakan apa pun yang saya umumkan di sini hari ini," kata Zuckerberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper