Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Australia Lockdown 10 Area di Melbourne

Mulai Rabu malam, pemerintah negara bagian Victoria menutup 10 area di kota metropolis Melbourne.
Tanda layanan publik mengenai jarak sosial ditampilkan di halte trem saat lockdown akibat pandemi corona di Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria, Autstralia pada 23 Maret 2020./Blomberg/Carla Gottgens
Tanda layanan publik mengenai jarak sosial ditampilkan di halte trem saat lockdown akibat pandemi corona di Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria, Autstralia pada 23 Maret 2020./Blomberg/Carla Gottgens

Bisnis.com, JAKARTA - Negara bagian Victoria di Australia memberlakukan lockdown selama empat pekan di sejumlah area menyusul adanya lonjakan kasus virus Corona yang berpotensi membahayakan upaya pemulihan perokonomian negara.

Mulai Rabu malam, negara bagian dengan populasi terbesar kedua tersebut menutup 10 area di kota metropolis Melbourne. Warga di lokasi tersebut akan mendapat sanksi denda jika meninggalkan rumah mereka selain untuk bekerja atau sekolah, untuk perawatan kesehatan, untuk latihan sehari-hari, atau untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan bagi bisnis-bisnis yang terpaksa ditutup selama lockdown diberlakukan.

Pemerintah Victoria telah meminta agar semua penerbangan ke Melbourne dialihkan ke kota-kota lain selama dua pekan sebagai tindakan pencegahan. Victoria mencatat 64 kasus baru pada Selasa (30/6/2020). Meskipun turun dari kasus harian pada Senin yang mencapai 75 kasus baru, ini merupakan hari ke-14 berturut turut negara bagian ini mencatat peningkatan kasus dua digit.

"Karena tingginya tingkat penularan masyarakat dan jumlah kasus baru yang tidak dapat diterima, sangat penting bagi kami untuk mengambil langkah antisipatif guna menghadapinya," kata Andrews kepada wartawan, seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun Australia menjadi salah satu contoh negara yang tergolong sukses membatasi penyebaran virus Corona di Victoria, terutama di pinggiran kota Melbourne yang lebih multibudaya, menunjukkan betapa sulitnya virus diberantas tanpa adanya vaksin.

Lonjakan di Victoria sangat kontras dengan tujuh negara bagian dan teritori lainnya di Negeri Kanguru tersebut. Sebagian besar mencatat nol kasus penyebaran komunitas dan tengah mengurangi aturan pembatasan sosial.

Negara bagian Queensland dan Australia Selatan hari ini mengumumkan akan menunda rencana pembukaan kembali perbatasan ke Victoria. Langkah ini akan menjadi perhatian Perdana Menteri Scott Morrison, yang telah mengumumkan rencana tiga tahap untuk menghapus sebagian besar pembatasan jarak dan lockdown pada akhir Juli dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian.

"Kami tidak bisa mengambil risiko membuka kembali perbatasan untuk orang-orang yang datang dari daerah Victoria sekarang," kata Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk.

Meskipun negara bagiannya akan membuka kembali perbatasannya ke negara bagian lain pada 10 Juli, orang-orang yang pernah ke Victoria akan dilarang masuk tanpa melakukan karantina hotel selama 14 hari dengan biaya mereka sendiri.

Dari 321 kasus aktif Victoria, 281 di antaranya tertular melalui transmisi yang tidak diketahui. Untuk memerangi gelombang infeksi, pemerintah Victoria mengerahkan 800 tim penguji ke 10 area di kota Melbourne tersebut. Penduduk di wilayah ini akan mendapatkan tes gratis, dengan atau tanpa gejala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper