Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara bagian menutup kembali wilayahnya akibat meningkatnya infeksi wabah Covid-19 di Amerika Serikat. Kasus infeksi terutama terjadi di Florida, Texas, dan Arizona.
Tiga negara bagian itu sebelumnya sempat melonggarkan pembatasan sosial yang dinilai masih terlalu dini.
Lonjakan jumlah kasus infeksi virus Corona menyebabkan tingginya jumlah pasien rawat inap di negara bagian itu. Pangkal soalnya, karena banyak masyarakat mengabaikan pedoman kesehatan.
Apalagi, sebelumnya, pemerintah negara bagian tersebut menentang saran dari para ahli kesehatan untuk menunggu lebih lama sebelum mengurangi pembatasan.
"Itu resep untuk bencana," kata Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (30/6/2020).
Orang-orang berkeliaran di Ocean Drive di Miami, Florida. AS mencatat angka kematian lebih dari seperempat total kematian global. Hingga saat ini tercatat angka kematian global akibat Covid-19 berada di kisaran setengah juta kasus.
Baca Juga
"Sekarang, kita melihat konsekuensi dari penyebaran komunitas, yang bahkan lebih sulit untuk ditahan daripada menyebar di lokasi sempit yang terkenal seperti penjara atau panti jompo maupun tempat pengemasan daging," kata Fauci.
Gubernur negara bagian New Jersey Phil Murphy mengatakan bahwa rencana untuk melonggarkan acara makan malam di dalam ruangan tidak jadi diberlakukan. Pelonggaran yang tadinya akan mulai berlaku Kamis itu ditunda tanpa batas waktu.
Pihak berwenang California, Minggu, memerintahkan penutupan bar di Los Angeles dan enam wilayah lainnya. Sedangkan pemerintah daerah Texas dan Florida memerintahkan penutupan semua bar.
Pantai di Broward County Florida dan Palm Beach County tidak jadi dibuka pada 3 hingga 5 Juli, kata para pejabat.
Langkah itu menjadi pukulan bagi warga yang berharap bisa merayakan Hari Kemerdekaan AS di sana, pada Sabtu.
Sedangkan Miami-Dade County sudah mengumumkan penutupan pantai untuk liburan akhir pekan.