Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mendorong Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggandeng perangkat desa untuk mengembangkan pariwisata berbasis komunitas dan alam.
“Dengan menggandeng semua elemen masyarakat dapat membangun desa wisata berbasis komunitas, misalnya membuat home stay, memberikan pelatihan, transportasi menggunakan sepeda untuk keliling menikmati keindahan alam Indonesia,” kata Doni saat bertemu dengan ketua Hipmi Maming Mardani di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Senin (29/6/2020).
Doni mencontohkan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membuka kembali pariwisata di tengah upaya penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Pemerintah setempat, menurut dia, serius dalam menggerakan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dengan mengeluarkan sertifikasi protokol kesehatan.
“Ini menjadi bukti jaminan keamanan dan kesehatan bagi para pengunjung yang datang di kawasan wisata Banyuwangi,” ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menuturkan pembukaan sejumlah kawasan wisata alam dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan domestik dan internasional di tengah pandemi Covid-19.
“Pariwisata ini adalah sektor yang sangat tergantung pada kepercayaan wisatan, baik itu domestik ataupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman. Kita harus bisa membangun kepercayaan ini agar pariwisata dapat bangkit kembali,” kata Wishnutama saat memberi keterangan pers di BNPB, Senin (22/6/2020).
Baca Juga
Namun, dia meminta seluruh pihak dapat menerapkan protokol kesehatan, sehingga dengan dibukanya wisata alam ini tidak meningkatkan kasus baru Covid-19 di kawasan wisata yang tengah dibuka secara bertahap tersebut.
“Jika kita tidak hati-hati dan disiplin pelaksanannya, justru dampak ekonominya bisa lebih buruk nantinya bagi sektor pariwisata,” kata dia.
Adapun, dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo meminta Hipmi dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pekerja migran Indonesia yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.