Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China National Biotec Group Dapat Lampu Hijau untuk Uji Vaksin di UEA

China National Biotec Group yang berbasis di Beijing ini telah mendapatkan perterujuan untuk melakukan uji coba Fase III untuk vaksin Covid-19 di Uni Emirat Arab.
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews

Bisnis.com, JAKARTA – China National Biotec Group Co. menjadi perusahaan yang pertama yang mendapatkan lampu hijau untuk tahap akhir uji coba vaksin Covid-19 terhadap manusia secara global.

Dilansir dari Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Beijing ini telah mendapatkan perterujuan untuk melakukan uji coba Fase III untuk vaksin Covid-19 di Uni Emirat Arab.

CNBG mengatakan akan bermitra dengan perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan G42 yang berbasis di Abu Dhabi untuk melakukan uji coba dan produksi vaksin di negara tersebut. CNBG belum mengungkapkan rincian seperti waktu atau jumlah orang yang rencananya akan didaftarkan untuk pengujian.

Program vaksin yang berkembang cepat di dunia menuju ke tahap akhir pengujian sebelum disetujui untuk digunakan kepada masyarakat umum. Perusahaan-perusahaan farmasi di seluruh dunia berlomba untuk menjadi yang pertama menemukan vaksin efektif terhadap virus Corona, yang telah menginfeksi lebih dari 9,2 juta orang dan menewaskan lebih dari 476.000 jiwa.

CNBG adalah pengembang vaksin milik pemerintah China pertama yang melanjutkan uji coba Fase III untuk menguji apakah produk yang dikembangkannya efektif melawan virus Corona.

Perusahaan-perusahaan China kini harus mencari lokasi dengan wabah virus aktif untuk menyelesaikan tahap akhir pengujian manusia, karena mereka membutuhkan ribuan orang sampel. Rendahnya jumlah kasus di China menyulitkan banyak perusahaan untuk melakukan pengujian di dalam negeri. UEA sendiri masih mencatat ratusan kasus setiap harinya, dengan total lebih dari 45.000 infeksi.

Sebelumnya, perusahaan bioteknologi China, CanSino Biologics Inc., juga mendapat persetujuan untuk melakukan pengujian vaksin yang dikembangkan bersama dengan militer China di Kanada, tetapi perlu melakukan kembali studi keselamatan awal sebelum masuk ke uji coba Fase III.

Sinovac Biotech Ltd. yang bermarkas di Beijing juga telah bermitra dengan Instituto Butantan untuk menggelar uji coba terhadap 9.000 orang di Brasil, tetapi belum mendapatkan persetujuan untuk melanjutkannya.

Kandidat vaksin dari perusahaan di luar China juga menuju uji coba Fase III. Vaksin yang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca Plc akan diuji terhadap 2.000 orang di Brasil mulai awal bulan ini. Moderna Inc. yang berbasis di Cambridge, Massachusetts akan mulai menguji coba vaksin bulan depan kepada 30.000 orang di AS.

Vaksin dikembangkan oleh CNBG telah diuji kepada 2.000 orang dalam uji coba fase I dan II yang dilakukan di China. Salah satu vaksin dinyatakan aman secara umum, sementara data dari yang lain akan dirilis pada 28 Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper