Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Upaya Kepolisian Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Sejumlah kepolisian daerah aktif menghidupkan kampung sehat atau kampung tangguh guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono/Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono/Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA - Polri menggandeng masyarakat untuk membuat kampung sehat atau kampung tangguh yang dinilai bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Salah satu Polda yang menginisiasi hal tersebut adalah Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadhil Imran melalui Kampung Tangguh Semeru yang dibentuk selama aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan menyusul tingginya penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Tak hanya di wilayah Jawa Timur, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Nico Afinta juga telah mengikuti program tersebut dengan membentuk Kampung Tangguh Banua yang tersebar di lima wilayah di Banjarmasin.

Selain itu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Polisi Dedi Prasetyo juga telah menciptakan wilayah yang dinilai bisa mencegah penyebaran Covid-19 yang bernama Desa Pantang Mundur atau Lewu Isen Mulang. Kalimat Lewu Isen Mulang sendiri mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak pada saat menghadapi tantangan dinamika pembangunan.

Dedi sangat optimistis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang tersebut dapat menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus Corona.

Selanjutnya, Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Muhammad Iqbal juga tidak kalah yaitu mendirikan Kampung Sehat yang melibatkan 1.136 desa di wilayah NTB. Untuk menarik minat warga, dalam program Kampung Sehat, Iqbal membuat lomba yang bisa meningkatkan jiwa kompetitif warga NTB.

Kampung cegah Covid-19 lainnya yaitu milik Polda Jawa Tengah yang diberi nama Kampung Siaga Covid-19. Kapolda Jateng Irjen Polisi Ahmad Lutfi mengatakan bahwa Kampung Siaga Covid-19 ini merupakan role model yang dapat diterapkan di manapundengan memberdayakan potensi dari masyarakat dan solidaritas sosial. 

Lutfi menekankan, berbagai pihak yang terlibat terutama masyarakat mampu melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19 dan menciptakan empathy building dan social bonding. Saat ini sebanyak 285 Kampung Siaga Covid-19 yang tersebar di 35 daerah di Jateng dan sudah terbentuk.

Deretan kampung cegah Covid-19 juga dibentuk jajaran Polres. Salah satunya Kampung Kubang Gajah di Payakumbuh, Sumatera Barat. Kampung ini menjadi  percontohan kampung tangguh oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar. Warga kampung ini dinilai mandiri dan tertib dalam hal penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan virus Corona.

Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengatakan bahwa program ini dijadikan role model adaptasi menuju tatanan new normal.

Warga kampung ini berhasil mendisiplinkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Hal itu, lanjut Donny, terbukti dengan nol kasus corona di kampung ini, meski dalam tingkat kota tercatat ada tiga kasus positif.

Di wilayah Jabodetabek,  pembuatan kampung sehat juga terus digalakkan, seperti di wilayah Kota Tangerang Selatan dengan nama Kampung Tangguh Jawara. Rencananya program ini akan diresmikan pada 1 Juli 2020 mendatang atau bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-74.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan menjelaskan, Kampung Tangguh Jawara merupakan wujud dari upaya kepolisian untuk mengingatkan peningkatan kesadaran terhadap keamanan dan Ketertiban di masyarakat.

Terkait dengan masifnya pembentukan kampung cegah Covid-19 ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, inovasi atau program pencegahan pandemi merupakan respon dari TR Kapolri yang memerintahkan setiap Polda melakukan penanganan terhadap Covid-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi. 

Dalam Telegram Rahasia (TR) itu, Kapolri meminta yang dikedepankan adalah soft approach atau pendekatan lunak yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan.

"Selain memutus mata rantai pandemi, jadi pembentukan beberapa kampung cegah Covid-19 ini juga agar masyarakat dapat tetap produktif dan dapat bertahan dengan kemandirian pangan," tutur Argo dalam keterangan resminya, Senin (22/6/2020).

Jenderal bintang dua tersebut berharap seluruh masyarakat di Indonesia turut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Peran masyarakat sangat penting. Jika kita bersatu maka akan bisa melawan Covid-19," kata Argo. 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper