Bisnis.com, JAKARTA - Pembukaan aktivitas ekonomi, termasuk tempat wisata, diharapkan tidak direspons euforia atau perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan, sehingga seolah-olah tidak ada ancaman Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan aktivitas mulai dilaksanakan semata-mata ditujukan untuk mengembalikan produktivitas. "Bukan sarana [melampiaskan setelah] menahan diri, sehingga euforia, sehingga kegembiraan tanpa batas sehingga membahayakan," jelasnya dalam konferensi pers, Sabtu (20/6/2020).
Yuri meminta warga tidak perlu membawa balita ke pusat perbelanjaan. Orang tua dengan risiko tinggi dan sakit penyerta (komorbid) tidak perlu diajak ke keramaian. "Cukup kita, lakukan seperlunya, sesuai kebutuhan, kalau memang tidak bisa diselesiakan dari rumah," tambahnya.
Menurutnya semua unsur warga negara perlu terus mengukuhkan komitmen, peduli dan saling mengingatkan agar mematuhi protokol kesehatan. Bila beraktivitas ke luar rumah gunakan masker dan jaga jarak. Setiba di rumah, bersihkan diri, bersihkan barang bawaan, bersihkan pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga. "Ini Semua harus terus dilakukan sebagai adaptasi [memutus penyebaran Covid-19]," jelasnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan 19.917 spesimen diperiksa per Sabtu (20/6/2020). Sehingga total 621.156 spesimen telah diperiksa. "Didapat positif 1.226 orang," jelasnya dalam konferensi pers, Sabtu.
Adapun pada Jumat (19/6/2020), kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.041 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 43.803 kasus.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 551 orang. Dengan penambahan tersebut maka secara kumulatif, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 17.349 orang.
Pada hari yang sama target pemeriksaan sehari 20.000 spesimen terlampaui. Sebanyak 20.717 spesimen telah diperiksa. Sehari sebelumnya, Kamis (18/6/2020), target pemeriksaan 20.000 spesimen terlampaui.
Jumlah orang dalam pemantauan terkait dengan Covid-19 pada Jumat (19/6/2020) mencapai 36.464 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan jumlahnya 13.211 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan data orang dalam pemantauan (ODP) yang diumumkan merupakan jumlah orang yang masih dalam proses pemantauan dan belum terkonfirmasi hasil pemeriksaannya.
Begitu pula untuk data pasien dalam pengawasan (PDP). Data yang disampaikan ke publik setiap hari ialah jumlah pasien yang masih dalam proses pengawasan.