Bisnis.com, JAKARTA - Tak semua pihak diuntungkan atas kebijakan Amerika Serikat meringankan pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19. Contoh konkretnya adalah apa yang menimpa perusahaan layanan streaming Netflix.
Sempat mengalami lonjakan pengguna pada April, kini jumlah penonton film dan serial di platform tersebut di Negeri Paman Sam menurun signifikan. Menurut laporan Bloomberg, catatan jumlah penonton aktif Netflix pada pengujung Mei 2020 turun 25 persen ketimbang torehan mereka di awal April.
Tak cukup di situ, jumlah rata-rata durasi nonton para pengguna Netflix AS juga menurun. Apabila, pada awal April rata-rata penonton menghabiskan 169,9 menit per pekan, kali ini pengguna Netflix AS rata-rata cuma membuka platform tersebut selama 76 menit dalam seminggu.
Netflix tak sendirian. Seolah membenarkan bahwa data tersebut valid, stasiun-stasiun televisi di AS juga merosot jauh. Hanya saja, soal berapa persentase pastinya, Bloomberg belum bisa memberikan gambaran yang detail.
Di sisi lain, sial yang dialami Netflix justru berbanding 180 derajat dengan statistik platform layanan musik.
Aplikasi pemutar musik macam Spotify dan Soundcloud justru mengalami peningkatan pendengar seiring normalnya lagi aktivitas. Fenomena ini disinyalir Bloomberg terjadi lantaran orang-orang AS masih membutuhkan musik sebagai hiburan ketika jogging, bersepeda, ataupun sekadar nongkrong-nongkrong di taman.
Baca Juga
Berkah berbanding terbalik juga dialami program-program berita. Terlepas dari naik turunnya angka kasus tambahan, faktanya lonjakan penonton terus dialami program-program berita.
Angka terbesar ditorehkan CNN (121 persen), disusul MSNBC (55 persen) dan Fox News (46 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
