Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong akan semakin melonggarkan langkah-langkah pembatasan sosial dengan mengizinkan pertemuan publik hingga 50 orang setelah mencatat tren penurunan infeksi virus corona.
Pejabat kesehatan Hong Kong Sophia Chan mengatakan pelonggaran akan berlaku mulai 19 Juni mendatang dan secara signifikan meningkatkan jumlah maksimal orang dari hanya delapan orang.
Chan juga mengatakan batas jumlah orang di bar, pub, dan ruang karaoke akan dinaikkan. Rincian akan diumumkan dalam siaran pers pada waktunya.
"Kita harus mencapai keseimbangan antara setidaknya tiga faktor utama - satu tentu saja masalah kesehatan masyarakat, kedua adalah dampak pada ekonomi, ketiga adalah toleransi masyarakat," kata pemimpin eksekutif Hong kong Carrie Lam pada briefing mingguan pada Selasa (16/6/2020).
“Jika Anda terus mempertahankan langkah-langkah pembatasan ini, orang menjadi tidak toleran. Jadi, mereka tidak akan mematuhi peraturan ini," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Pusat keuangan Asia dengan penduduk sekitar 7,5 juta orang ini telah berhasil menghentikan wabah virus corona, dengan hanya 1.100 kasus yang terkonfirmasi dan hanya empat kematian terkait. Sebagian besar penduduk masih mengenakan masker, bahkan ketika kehidupan perlahan kembali normal.
Baca Juga
Namun, Hong Kong juga diguncang oleh kerusuhan baru dalam beberapa pekan terakhir di tengah berlakunya undang-undang keamanan nasional yang diprakarsai China, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan dasar dan otonomi di masa depan.
Para pengunjuk rasa mengatakan pemerintah Hong Kong menggunakan langkah-langkah jarak sosial untuk mencegah mereka berkumpul. Ratusan orang menentang pembatasan dan melakukan unjuk rasa di Central pekan lalu untuk memperingati ulang tahun pertama pawai pro-demokrasi massa yang dimulai tahun lalu.
Sementara itu, ribuan orang lainnya datang bersama-sama untuk acara tahunan 4 Juni untuk memperingati tindakan keras Beijing 1989 terhadap para aktivis di Lapangan Tiananmen.