Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Patung Edward Colston di Inggris Dirobohkan Demonstran

Di Inggris, pengunjuk rasa anti-rasisme merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 Edward Colston sambil menunjukkan solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter AS.
Patung Edward Colston
Patung Edward Colston

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi protes terkait rasisme dan perbudakan meluas di seluruh dunia mebyusul terbunuhnya George Floyd.

Di Inggris, pengunjuk rasa anti-rasisme merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 Edward Colston sambil menunjukkan solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter AS.

Mereka mengikat patung perunggu Edward Colston dengan tali sebelum menjatuhkannya ke sorak-sorai dari kerumunan di sekitarnya.

Demonstran kemudian terlihat menggulingkan patung itu ke pelabuhan terdekat dan melemparkannya ke Sungai Avon. Atas insiden itu, polisi setempat mengatakan penyelidikan telah dilakukan.

"Ada sekelompok kecil orang yang jelas-jelas melakukan tindakan kejahatan dalam merobohkan sebuah patung di dekat Bristol Harbourside," kata polisi Avon dan Somerset, dalam sebuah pernyataan dikutip dari cnn.com.

"Investigasi akan dilakukan untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dan kami sudah menyusun rekaman insiden itu."

Patung Colston telah berdiri di pusat kota Bristol sejak 1895 tetapi telah menjadi semakin kontroversial, dengan petisi yang dibuat untuk menuntut penghapusannya.

Situs web Museum Bristol menggambarkan Colston sebagai "pedagang filantropis / budak yang dihormati." 

Disebutkan dia lahir di kota itu pada 1636, tetapi menghabiskan masa kerjanya di London, menjadi "anggota aktif badan pengurus RAC [Royal African Company], yang berdagang di Afrika yang diperbudak, selama 11 tahun."

Situs itu mengatakan Colston menyerahkan sebagian besar kekayaannya untuk amal dengan pembatasan untuk memastikan penerima manfaat cocok dengan afiliasi agamanya.

Menurut polisi setempat, protes Black Lives Matter hari Minggu di Bristol dihadiri oleh sekitar 10.000 orang.

"Sebagian besar dari mereka yang datang untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang ketidaksetaraan rasial dan ketidakadilan melakukannya dengan damai dan penuh hormat," kata polisi Avon dan Somerset.

"Menjaga keamanan publik adalah prioritas utama dan untungnya tidak ada kasus kekacauan dan tidak ada penangkapan yang dilakukan," tambah polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper