Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Covid-19 Global : Kasus Positif Tembus 6,85 Juta, Jumlah Kematian Nyaris 400.000

Berdasarkan data Johns Hopkins University, AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi dengan lebih dari 1,91 juta kasus positif Covid-19.
Para pejalan kaki menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 melintas di Lapangan Merah di dekat Istana Kremlin di Moskow, Rusia./Bloomberg-Andrey Rudakov
Para pejalan kaki menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 melintas di Lapangan Merah di dekat Istana Kremlin di Moskow, Rusia./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA — Kasus positif Covid-19 di seluruh dunia sudah menembus 6,85 juta dengan tingkat kematian yang hampir menyentuh 400.000 kasus.

Data tersebut diambil dari Johns Hopkins University pada Minggu (7/6/2020) pukul 08.22 WIB. AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi, lebih dari 1,91 juta. Brasil berada di posisi kedua dengan 645.771 kasus dan Rusia dengan 458.102 kasus.

Al Jazeera melaporkan Minggu (7/6), World Health Organization (WHO) telah mengubah beberapa hal dalam panduan mengenakan masker dan kini mendorong masyarakat untuk memakai masker di area publik yang padat.

Dikutip dari laman resmi WHO, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pihaknya mengimbau penggunaan masker medis oleh semua orang yang bekerja di area klinis sebuah fasilitas kesehatan, termasuk orang-orang yang tidak langsung bersentuhan dengan pasien Covid-19.

Hal yang sama disampaikan bagi orang-orang berusia 60 tahun ke atas ataupun yang memiliki kondisi medis lain. WHO juga meminta pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk mengimbau rakyatnya untuk menggunakan masker ketika pembatasan jarak fisik (physical distancing) sulit diterapkan, misalnya di transportasi publik, ketika berbelanja di toko-toko, maupun ketika berada di area yang padat.

Sementara itu, Bloomberg melansir Pemerintah New York mengirim 1 juta masker kepada Metropolitan Transportation Authority (MTA) sebelum membuka kembali aktivitas bisnis pada Senin (8/6). Negara bagian itu merupakan salah satu hotspot kasus Covid-19 di AS.

MTA merupakan pengelola kereta bawah tanah, bus, jembatan, dan terowongan yang ada di New York City. Gubernur New York Andrew Cuomo juga menyebutkan 25.000 galon cairan pembersih tangan akan segera dikirim.

Pemerintah Inggris juga sudah mulai merelaksasi lockdown dan memperbolehkan warganya untuk beribadah langsung di tempat ibadah masing-masing selama tidak dilakukan secara berkelompok.

Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi justru mencatatkan rekor kasus baru setelah membuka kembali aktivitas ekonominya pada pekan lalu. Pada Sabtu (6/6), tercatat ada 3.121 kasus baru sehingga membuat total kasus infeksi Covid-19 menjadi sekitar 99.000.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg, Al Jazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper