Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik jaringan hotel, Accor SA, memangkas 800 tenaga kerja di Timur Tengah dan Afrika karena dampak dari pandemi virus Corona.
Chief executive officer Accor wilayah Timur Tengah dan Africa, Mark Willis, mengatakan bahwa sebagian besar dari 25.000 karyawannya yang bekerja di wilayah tersebut dirumahkan atau mendapat pengurangan jam kerja.
“Meskipun lingkungan global tetap sulit bagi industri, tanda-tanda positif mulai muncul di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi,” katanya. "Anda dapat merasakan gelombang positif di Dubai khususnya."
Negara-negara Teluk Arab telah mulai mengurangi langkah-langkah pembatasan. Arab Saudi berencana untuk mengurangi pembatasan secara bertahap dan kembali normal pada 21 Juni.
Sementara itu, Dubai memperpendek pembatasan pada pergerakan malam hari dan memungkinkan bisnis seperti tempat olahraga dan bioskop dibuka kembali. Kuwait juga mengumumkan tidak akan memperpanjang jam malam.
Meski begitu, firma riset STR Global memperkirakan bahwa 30 persen tenaga kerja di industri perhotelan Dubai akan hilang selama musim panas hingga permintaan kembali pulih.
Baca Juga
Willis mengatakan meskipun hotel di UEA telah penuh dengan kapasitas yang berkurang, Accor tidak berencana untuk menaikkan harga untuk saat ini.
"Jelas harga didorong oleh permintaan dan selama 6 bulan ke depan, 9 bulan sebelum kita kembali ke kondisi normal, permintaan itu akan kembali, tetapi akan kembali dengan lambat,” ungkapnya.