Bisnis.com, JAKARTA — China menargetkan peluncuran Juli untuk rencana ambisius misi Mars yang akan mencakup pendaratan robot yang dikendalikan dari jarak jauh di permukaan planet merah itu.
Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar dalam program luar angkasa dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan dengan saingannya Amerika Serikat dan menegaskan statusnya sebagai kekuatan utama dunia.
Misi Mars adalah satu di antara sejumlah proyek luar angkasa baru yang sedang dikejar China, termasuk menempatkan astronot Cina di Bulan dan memiliki stasiun luar angkasa pada 2022.
Beijing telah merencanakan misi Mars pada tahun ini, tetapi China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) telah mengonfirmasi peluncuran itu bisa terjadi pada awal Juli.
"Proyek besar ini berjalan sesuai dengan rencana dan kami menargetkan peluncuran pada Juli," kata CASC dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebagaimana dikutip Phys pada Minggu, (24/5/2020).
CASC adalah kontraktor utama untuk program luar angkasa China. China menyebutkan bahwa misi tersebut akan menempatkan penyelidik ke orbit di sekitar Mars dan mendaratkan robot untuk menjelajahi dan menganalisis permukaan.
Baca Juga
Diperlukan beberapa bulan untuk menempuh jarak sekitar 55 juta kilometre antara Bumi dan Mars, yang terus berubah karena orbit planet mereka.
China telah melakukan misi serupa ke Bulan dan pada Januari 2019 mendaratkan robot kecil di sisi gelap permukaan Bulan menjadi negara pertama yang melakukannya.
AS yang telah mengirim empat kendaraan eksplorasi ke Mars berniat meluncurkan kendaraan kelima musim panas ini. Misi itu direncanakan terjadi sekitar Februari 2021.
Uni Emirat Arab berencana untuk meluncurkan wahana Arab pertama ke Mars pada 15 Juli dari Jepang.