Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Segera Cabut Status Darurat Covid-19 di Tokyo

Jepang akan segera mencabut status darurat di wilayah sekitar Tokyo dan pulau utara Hokkaido pada, Senin (25/5/2020), sejalan dengan tidak adanya kasus baru Covid-19.
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com,JAKARTA - Jepang akan segera mencabut status darurat di wilayah sekitar Tokyo dan pulau utara Hokkaido pada, Senin (25/5/2020), sejalan dengan tidak adanya kasus baru Covid-19.

Tokyo melaporkan hanya dua kasus baru pada, Sabtu (23/4/2020). Jumlah itu menjadi yang terendah sejak keadaan darurat diumumkan pada awal April 2020 di kota berpenduduk 14 juta orang tersebut.

Dilansir melalui Bloomberg Minggu (24/5/2020), otoritas setempat berencana mengakhiri keadaan darurat awal pekan depan apabila data itu masih bertahan. Keputusan itu akan lebih awal sepekan dari jadwal dan memungkinkan para pebisnis di wilayah Tokyo dapat memulai kembali usahanya.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat di ibu kota dan beberapa daerah lain mulai 7 April 2020, yang kemudian meluas ke seluruh Jepang.  Sejak pertengahan Mei 2020, Abe mulai mencabut status darurat di wilayah yang mengalami penurunan kasus infeksi baru.

Adapun, Tokyo menjadi wilayah yang paling parah terkena virus di Jepang. Tokyo, dengan prefektur sekitar Chiba, Kanagawa, dan Saitama, memiliki populasi gabungan sekitar 35 juta orang dan hasil tahunan US$1,7 triliun sehingga menjadikan wilayah itu ekonomi terbesar ke-11 di dunia.

Kendati demikian, Jepang tidak dapat menerapkan gaya lockdown seperti Eropa karena tidak sesuai dengan aturan kebebasan sipil yang diabadikan dalam konstitusi pasca perang. Dalam kondisi darurat, pemerintah daerah dapat memerintahkan bisnis tutup atau beroperasi dalam waktu yang lebih singkat dan meminta warga untuk tinggal di rumah.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah menetapkan pedoman untuk mengurangi risiko karena orang secara bertahap kembali beraktivitas setelah tertahan hampir tujuh minggu.  Negara tetangganya, Korea Selatan, mengalami peningkatan penyebaran di antara pengunjung klub malam setelah pembatasan dilonggarkan.

Sementara itu, Abe berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempersiapkan gelombang kedua infeksi yang menurut para ahli tidak dapat dihindari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper