Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai teladan sederhana, proklamator RI Mohammad Hatta mengajarkan anak-anaknya untuk menjadikan meja makan sebagai suatu peristiwa khusus.
Hal itu diceritakan oleh putri pertama Bung Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono. Pada saat makan, kata Meutia, Bung Hatta mengajarkan anak-anaknya untuk tidak menggunakan piyama, termasuk ketika sahur di bulan Ramadan.
"Kalau makan sahur tidak pakai piyama, ganti baju dulu. Sebab meja makan itu peristiwa khusus, bukan mau tidur. Itu saya ikuti sampai sekarang," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (22/5/2020).
Hal tersebut mengajarkan untuk hidup yang teratur dimana terdapat hal-hal santai, namun tetap dengan adanya aturan. Termasuk pula aturan untuk makan, menata makanan, berpakaian serta berbicara.
"Jadi pada situasi apa, berpakaian apa, berbicara apa, itu ada aturan," ujar dia.
Apalagi, di keluarganya terdapat kebiasaan satu keluarga untuk makan siang dan makan malam bersama. Pada momentum itulah tercipta perbincangan baik itu mengenai sosial budaya, keadaan masyarakat, berbagai peristiwa terkini hingga pengalaman sehari-hari.
Menurut dia di situlah diketahui berbagai macam informasi. Apalagi di saat makan siang dan malam juga terdapat kunjungan tamu-tamu dari berbagai kalangan sehingga tercipta perbincangan yang lebih luas.
"Tapi beliau tidak ingin ada orang yang terasing dalam kumpulan. Jika ada tamu yang kurang bisa bicara bahasa Indonesia, misalnya keluarga Minang maka beliau akan bicara bahasa Minang," ujar Meutia.