Bisnis.com, JAKARTA — Presiden China Xi Jinping tidak menghadiri acara pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump pada Senin (20/1/2025) mendatang.
Mengutip Bloomberg pada Jumat (17/1/2025) Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pengumuman menyebut, Xi akan mengirim Wakil Presiden Han Zheng untuk menghadiri agenda pelantikan tersebut.
Dalam pengumuman itu, Kemenkeu China menyebut Negeri Tirai Bambu menginginkan hubungan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dengan AS. China juga siap bekerja sama dengan pemerintah AS yang baru untuk menemukan cara yang tepat bagi kedua negara untuk saling berhubungan.
Keputusan tersebut mengakhiri spekulasi selama berminggu-minggu tentang siapa yang akan dikirim Beijing. Pada bulan Desember, CBS yang berbasis di AS melaporkan bahwa Trump mengundang Xi untuk menghadiri upacara tersebut—sebuah langkah yang secara historis sangat tidak biasa dan secara luas dianggap tidak mungkin terjadi.
Pelantikan presiden AS biasanya disaksikan oleh para duta besar selain anggota parlemen Amerika dan masyarakat umum. Tidak ada kepala negara asing yang menghadiri pelantikan setidaknya dalam satu abad, menurut catatan Departemen Luar Negeri yang dimulai sejak tahun 1874.
Namun, dalam tanda terbaru bahwa pelantikan kedua Trump akan 'melanggar tradisi', beberapa pejabat senior—termasuk Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya—telah mengatakan bahwa mereka akan hadir.
Baca Juga
Selain itu, para pemimpin perusahaan teknologi utama, termasuk Mark Zuckerberg dari Meta Platform Inc. dan Shou Chew, CEO aplikasi media sosial TikTok milik China asal Singapura, akan hadir.
Partisipasi Han kemungkinan akan dilihat sebagai 'tali asih' bagi pemerintahan yang akan datang. Hubungan antara Beijing dan Washington telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga Laut Cina Selatan dan dapat memburuk di tahun-tahun mendatang.
Selama kampanyenya, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China, tingkat yang menurut Bloomberg Economics akan menghancurkan perdagangan antara ekonomi terbesar dunia.
China mengirim duta besarnya saat itu untuk AS, Cui Tiankai, ke pelantikan Presiden Joe Biden pada tahun 2021.
China juga akan mencermati dengan saksama siapa yang akan menghadiri upacara hari Senin dari Taiwan. Karena status Taiwan yang sensitif—Beijing menganggap pulau yang diperintah sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya—delegasinya untuk acara semacam itu biasanya terdiri dari anggota parlemen atau wali kota, bukan pejabat dari pemerintah pusat.
Kali ini, pulau itu akan mengirimkan rombongan yang terdiri dari delapan anggota parlemen dari partai yang berkuasa dan oposisi, yang dipimpin oleh Ketua Legislatif Han Kuo-yu.
Pada tahun 2021, perwakilan Taiwan di AS saat itu dan wakil presiden petahana, Hsiao Bi-khim, menghadiri pelantikan tersebut, yang menandai pertama kalinya dalam beberapa dekade bahwa seorang diplomat Taiwan menerima undangan resmi untuk acara semacam itu.