Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan kasus positif infeksi virus corona atau Covid-19 di wilayah Jawa Timur (Jatim) terus meningkat dan menjadi sorotan nasional.
Sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu, Indonesia mengalami peningkatan kasus positif Covid-19 tertinggi pada 21 Mei 2020 dengan tambahan 937 kasus dalam sehari, sehingga secara nasional total kasus positif Covid-19 tembus angka 20.162.
Perinciannya, total angka pasien yang sembuh mencapai 4.836 orang dan total kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 1.278 orang.
Dalam sepekan terakhir, terhitung sejak 15 Mei 2020 hingga 21 Mei 2020, penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur selalu menempati urutan teratas, melampaui DKI Jakarta dan Jawa Barat.
UPDATE 21/5 Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Gresik.
— info GRESIK (@infoGRESIK) May 21, 2020
Hari ini penambahan pasien konfirmasi positif naik signifikan. Total ada 27 pasien konfirmasi positif tambahan. Mereka berasal dari klaster Surabaya, Sampoerna, Siduwungu, dan Pabean. pic.twitter.com/cR1hRB1V7n
Berdasarkan laporan harian Gugus Tugas Covid-19, kasus positif Covid-19 di Provinsi Jatim per 21 Mei bertambah 502 kasus baru sehingga totalnya menjadi 2.998 orang.
Baca Juga
Adapun, jumlah kasus yang sembuh di provinsi tersebut bertambah 16 orang, sehingga totalnya menjadi 403 orang. Sementara itu, jumlah kasus yang meninggal bertambah 13 orang sehingga totalnya menjadi 241 orang.
Dengan penambahan kasus baru sebanyak 502 kasus, maka Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak.
Setelah Jatim, di posisi berikutnya adalah provinsi Jawa Barat yang mencapai 86 kasus sehingga totalnya menjadi 1.962 orang.
Adapun, DKI Jakarta mencatat penambahan 65 kasus baru positif Covid-19 sehingga totalnya menjadi 6.301 orang.
"Peningkatan [di Jawa Timur] ini adalah yang tertinggi. Oleh karena itu, mari kita kembali kepada hal yang mendasar bahwa kasus baru ini muncul akibat adanya kelompok rentan yang tertular orang lain yang membawa virus ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (21/5/2020).
Secara terperinci, pada 15 Mei 2020 penambahan kasus positif di Jawa Timur sebanyak 58 kasus. Kemudian, meningkat pada 16 Mei menjadi 184 kasus.
Setelah itu, sempat terjadi penurunan pada 17 Mei menjadi 47 kasus, tapi kembali meningkat pada 18 Mei menjadi 144 kasus.
Kasus positif Covid-19 di Jatim sempat turun lagi pada 19 Mei menjadi 81 kasus, lalu kembali mengalami peningkatan pada 20 Mei 2020 yaitu 119 kasus. Peningkatan tajam terjadi pada 21 Mei, yaitu mencapai 502 kasus baru positif Covid-19 di provinsi tersebut.
Dalam satu pekan terakhir terjadi penambahan 1.135 kasus di Jawa Timur. Jika di rata-rata selama satu minggu terakhir, maka pertambahan kasus di Jawa Timur mencapai 162 kasus per harinya.
Klaster Sampoerna
Bila melihat perkembangannya, kasus Covid-19 di Jatim tidak terlalu menjadi sorotan nasional, kendati kasus di Surabaya menunjukkan peningkatan. Apalagi, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terus melonjak setiap harinya.
Namun, publik mulai memelototin perkembangan di Jatim sejak kasus positif Covid-19 muncul pertama kali di lingkungan pabrik rokok Sampoerna Surabaya.
Tak dapat dipungkiri, temuan positif corona di pabrik rokok itu membuat heboh masyarakat dan memunculkan kekhawatiran juga akan tertular Covid-19 dari rokok produksi emiten PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) tersebut.
Kasus Covid-19 di lingkungan pabrik juga sempat 'menginfeksi' harga saham HMSP, yang terkoreksi 4,7 persen ke level Rp1.520 per saham pada 4 Mei 2020, berdasarkan data Bloomberg pada pukul 15.20 WIB.
Selain klaster Sampoerna, klaster Pondok Pesantren (Ponpes) Temboro, juga semakin menarik perhatian publik ke Jatim.
Sejumlah daerah bahkan hingga ke Sumatra ada yang terpapar Covid-19 dari para santri ponpes ini yang pulang ke kampung halamannya. Lagi-lagi, perhatian nasional tertuju ke Jatim.
Kini, Jatim juga cetak rekor terbaru dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak di Tanah Air.
Semoga angka ini bisa terus ditekan. Paling tidak, dengan terus mencuci tangan menggunakan sabun dan menerapkan pola hidup bersih serta mematuhi imbauan mengenakan masker dan jaga jarak, kita sama-sama berharap bisa mengurangi risiko tertular dan menularkan virus corona jenis baru ini.