Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump kembali meningkatkan retorikanya melawan Negeri Tirai Bambu, China.
Trump menuding bahwa pemimpin negara itu, Xi Jinping, berada di belakang serangan disinformasi dan propaganda terhadap Amerika Serikat dan Eropa.
"Itu semua berasal dari atas," kata Trump dalam serangkaian tweet pada Rabu malam.
Dalam beberapa kesempatan sebelum ini, Trump telah menunjuk China atas dalang dari tersebarnya pandemi Covid-19 yang dia klaim berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Meskipun Trump sering menyalahkan China karena gagal mencegah pandemi yang sekarang merusak ekonomi global, dia kini telah berhati-hati untuk mempertahankan hubungannya dengan Xi.
Spokesman speaks stupidly on behalf of China, trying desperately to deflect the pain and carnage that their country spread throughout the world. Its disinformation and propaganda attack on the United States and Europe is a disgrace....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 21, 2020
Baca Juga
Dilansir Bloomberg, Kamis (21/5/2020), Kementerian luar negeri China secara teratur membalas dengan tuduhan yang sama. Kemenlu China mengatakan pemerintahan Trump sedang berusaha mengaburkan fakta-fakta seputar virus untuk membelokkan dari kekurangannya sendiri.
Trump dan anggota Partai Republik lainnya juga menyalahkan China karena ekonomi AS terjun ke dalam resesi. Trump juga menuding China hendak menjegal kemenangannya pada Pemilu AS November mendatang. Hal itu ditepis China.
Perseteruan itu telah menghidupkan kembali skenario terburuk tentang hubungan AS-China yang sempat mereda pada awal tahun ini dari perang dagang sepanjang tahun lalu.
Dari rantai pasokan dan visa ke dunia maya dan Taiwan, dua ekonomi terbesar dunia itu meningkatkan perselisihan di beberapa bidang.
Sementara itu, militer China mengutuk pesan dari Sekretaris Negara AS Michael Pompeo kepada Presiden Taiwan.
China bersumpah untuk mempertahankan klaim Beijing atas pulau yang diperintah secara demokratis itu. Beberapa jam kemudian, Gedung Putih mengeluarkan kritik terhadap kebijakan ekonomi dan militer China dalam sebuah laporan kepada Kongres tanpa merinci tindakan spesifik yang akan diambil AS sebagai tanggapan.
Kemarin, Senat AS juga sangat menyetujui undang-undang yang melarang perusahaan-perusahaan China seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Baidu Inc. masuk ke bursa saham AS. Sementara itu, Partai Republik telah meloloskan RUU yang akan menjatuhkan sanksi pada pejabat China atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim.
Trump, yang telah berulang kali memuji penanganan Xi terhadap wabah virus corona sejak dini, telah melewatkan peluang baru-baru tersebut untuk mengkritik presiden China secara langsung.
Dalam acara yang ditayangkan Fox News pada 3 Mei 2020 lalu, Trump masih menggambarkan Xi sebagai pemimpin kuat yang dengannya dia memiliki hubungan yang baik.