Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisma Atlet Pademangan Viral, Satgas Covid-19 Akui Kesiapan Belum Maksimal

Kondisi Tower 9 Wisma Atlet memang belum maksimal 100 persen saat awal dibuka. Saat itu, fasilitas gedung, petugas TNI, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan hingga instalasi terkait penanganan Covid-19 masih terbatas.
Ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool
Ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool

Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan media sosial ramai informasi beredar kondisi karantina di Wisma Atlet C2 Kemayoran, Jakarta.

Seorang kandidat dokter di Universitas Twente, Belanda, Kunafi mengeluhkan kondisi karantina di sana.

Kakesdam Jaya/Jayakarta, Kolonel CKM dr. Donny Guntur menjelaskan pemberitaan viral tersebut berlokasi di Wisma Atlet C2 Kemayoran. Namun dia mengatakan sebenarnya wisma yang dimaksud adalah C2 Pademangan, bukan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran yang telah lama disiapkan pemerintah.

“Yang viral itu Wisma Atlet Pademangan C2. Itu bukan rumah sakit, tapi tempat karantina WNI repatraisi yang masuk ke sini, sehingga pertama kali dibuka tentunya banyak hal yang harus dibenahi,” katanya dalam konferensi pers melalui akun YouTube BNPB, Kamis (21/5/2020).

Adapun dalam cerita Kunafi melalui media sosial, dia menyampaikan kondisi saat masuk ke Gedung C2 Wisma Atlet Kemayoran, Sabtu (16/5/2020), social distancing tidak terlaksana sama sekali. Antrean orang terjadi untuk mengambil makan karena porsi makan sedikit.

Kerumunan juga terjadi untuk menggunakan lift. Selain itu aturan dan protokol kesehatan tidak dijelaskan dengan baik.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet Brigjen TNI M. Saleh mengatakan Kunaifi beserta keluarganya masuk dalam rombongan gelombang pertama ke Tower 9 Wisma Atlet Pademangan, yang baru awal dibuka.

“Kami perlu jelaskan bahwa Tower 9 atau Blok C2 ini adalah wisma karantina untuk repatriasi, jadi bukan termasuk RS Darurat Wisma Atlet,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (21/5/2020).

Dia menjelaskan kondisi Tower 9 Wisma Atlet memang belum maksimal 100 persen saat awal dibuka. Saat itu fasilitas gedung, petugas TNI, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan hingga instalasi terkait penanganan Covid-19 masih terbatas.

“Namun pada saat itu jumlah WNI repatriasi yang masuk jumlahnya sangat banyak, bahkan pada satu hari itu saja yang masuk mencapai lebih dari 1.000 orang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper