Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengkonfirmasi 232.000 kasus virus corona atau tertinggi kedua di dunia setelah AS, termasuk menimpa juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Dalam 24 jam terakhir negara ini telah melaporkan 10.899 infeksi dan sejak sepuluh hari terakhir angka itu di atas 10.000 per hari seperti dikuttip BBC.com, Rabu (13/5/2020).
Peskov adalah pejabat tinggi terbaru yang dites positif, setelah Perdana Menteri Mikhail Mishustin yang sebelumnya terserang penyakit mematikan itu.
"Ya, saya sakit. Saya dirawat," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada publik.
Peskov, 52, menjadi juru bicara Putin sejak 2008 tetapi mulai bekerja dengannya pada awal 2000-an. Wartawan yang biasanya liputan di Kremlin mengatakan di Twitter bahwa Peskov terakhir kali terlihat di depan umum pada 30 April pada pertemuan dengan Putin. Tidak jelas apakah hal itu berarti keduanya berada di ruangan yang sama. Pasalnya, Puti melakukan semua pertemuannya melalui teleconference dalam beberapa pekan terakhir.
Sejak awal wabah, presiden Rusia meminimalkan pertemuan dan beralih dengan mengadakan panggilan video harian dengan anggota kabinet dan pembantunya. Pengumuman Peskov itu hanya sehari setelah Putin mengatakan Rusia berhasil memperlambat infeksi dan mengumumkan pelonggaran pembatasan sosial secara nasional.
Rusia, salah satu negara paling parah di dunia dalam hal jumlah kasus, telah melaporkan lebih dari 232.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi kemarin. Sedangkan AS mencatat lebih dari 1,3 juta infeksi.
Namun, tingkat kematian di Rusia masih jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara lain. Rusia telah melaporkan lebih dari 2.000 kematian.
Beberapa jam sebelum Putin membuat pernyataan di televisi pada Senin tentang mengakhiri penutupan sebagian ekonomi negara itu, pejabat kesehatan melaporkan catatan harian lebih dari 11.600 kasus baru seperti dikutip CNN.com.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengungkapkan pada 30 April bahwa dia telah dites positif terkena virus dan berencana untuk mengisolasi diri. Putin meminta perdana menteri untuk memanggilnya setelah masuk ke rumah sakit.