Bisnis.com, JAKARTA - Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat mengaku dirinya menjadi kurir penerima uang dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
“Gue disuruh ngantar barang ke Pak Imam. Kirain orang cuma nitip buat bantuan atau sesuatu ucapan terima kasih. Ya gue enggak tahu. Jadi cuman ditelepon. Enggak berpikir ada sogokan,” kata Taufik saat menjadi tamu podcast Dedy Corbuzier yang tayang pada Senin (11/5/2020).
Taufik mengaku bahwa apa yang dia lakukan adalah perbuatan yang keliru. Hanya saja, dia menerangkan, tidak berpikir panjang ketika meneruskan uang itu kepada Imam Nahrawi.
“Karena gue baru, jadi yang nitip ya sudah deh. Gue ngakuin itu salah, cuma kan gue enggak berpikir panjang,” ujarnya.
Dia membeberkan maraknya praktik korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017.
“Asli gue kapok. Tadinya gue mau belajar karena mertua gue di pemerintahan. Gue akhirnya coba yang tadi awalnya di organisasi olahraga yakni bulu tangkis sendiri akhirnya masuk ke pemerintahan,” kata Taufik saat menjadi tamu podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Senin (11/5/2020).
Tapi ternyata, menurut Taufik, apa yang dipikirkannya tidak sejalan dengan realitas di pemerintahan.
“Kiamat kalau bisa dibilang. Kasarannya gue berpikir siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung yang dibongkar karena tikusnya banyak,” bebernya.
Taufik Hidayat menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Dia mengaku menjadi kurir penerima uang untuk Imam.
Taufik merupakan Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017. Dia menjadi saksi untuk terdakwa Imam Nahrawi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.
Imam Nahrawi didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Dalam podcast Deddy Corbuzier itu, Taufik mengakui juga banyak yang tidak menyukainya karena sikapnya yang tidak gampang kompromi.