Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Lockdown, Negara di Asia Pasifik Siap Kembali Bekerja

Pandemi virus corona telah berdampak pada pelemahan ekonomi dan meningkatnya ketegangan AS-China.
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona Covid-19./Bloomberg
Dua petugas polisi berjaga-jaga di Kota Mumbai, India, seiring dengan pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyevaran virus corona Covid-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik telah mengumumkan rencana untuk membuka kembali bisnis dengan hati-hati ketika  pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk memulai ekonomi yang dihancurkan oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir melalui Guardian pada Rabu (6/5), Hong Kong, Korea Selatan, dan Australia semuanya berencana untuk mengizinkan masyarakat untuk kembali ke sekolah dan bekerja dalam beberapa hari mendatang setelah tingkat infeksi Covid-19 melambat.

Sementara itu, pasar keuangan terjebak di antara kekhawatiran tentang pelemahan ekonomi dan meningkatnya ketegangan antara AS-China, serta prospek dari negara-negara yang akan melonggarkan kebijakan penutupan kegiatan bisnis.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan pada Selasa (5/5/2020), terkait rencana untuk membuka kembali izin operasional sekolah, bioskop, bar dan salon kecantikan mulai Jumat (8/5/2020).

Pemerintah Hong Kong juga akan membagikan masker kepada seluruh 7,5 juta penduduknya. Jumlah kasus infeksi di kota tersebut mencapai 1,041 orang dengan 4 korban jiwa.

Di Korea Selatan pemerintah melonggarkan aturan menjaga jarak sosial mulai hari ini dan siswa akan kembali ke sekolah mulai Senin pekan depan.

Dengan lebih dari 10.800 kasus dan 255 kematian, negeri ginseng ini didapuk sebagai contoh bagaimana pemerintah dan masyarakat bekerja sama menangani penyebaran virus.

Thailand, dengan 2.987 kasus dan 54 kematian, mulai melonggarkan pembatasan pada pergerakan dan pertemuan sosial sejak Senin (4/5), memungkinkan restoran, salon dan pasar terbuka untuk melanjutkan bisnis, asalkan jarak sosial dipertahankan dan pemilik melakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Di negara tetangga Vietnam, yang memiliki 271 kasus dan tidak ada korban jiwa, kehidupan juga berangsur-angsur kembali normal, tetapi ekonomi, yang bergantung pada pariwisata dengan kontribusi 6 persen terhadap produk domestik brutonya, menghadapi tantangan besar.

Sementara itu, Pemerintah Australia mengatakan sedang mencari cara untuk membuka kembali bisnis yang terhenti pada awal Juli.

Keberhasilannya dalam menahan wabah virus corona memungkin Australia untuk fokus mengembalikan satu juta pekerjaan yang hilang sejak pertengahan Maret. Shutdown di Australia telah merugikan ekonominya 4 miliar dolar Australia dalam sepekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper