Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Madonna dan Sejumlah Negara Galang Dana untuk Vaksin Covid-19, AS dan Rusia Tak Ikut

Lebih dari 30 negara, bersama dengan badan-badan PBB dan filantropi, lembaga penelitian memberi sumbangan untuk vaksin Covid-19, namun AS dana Rusia tidak ikut. Mengapa?
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa
Ilustrasi vaksin virus corona/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara dan badan amal menyediakan lebih dari US$8 miliar (£ 6,5 miliar) untuk membantu pengembangan vaksin virus  corona SARS-CoV-2 dan pendanaan penelitian untuk diagnosis dan pengobatan penyakit Covid-19.

Sekitar 40 negara dan para pendonor ikut serta dalam KTT online yang diselenggarakan oleh Uni Eropa (UE) untuk kepentingan tersebut.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan uang itu akan membantu kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pengumpulan dana menunjukkan nilai sebenarnya dari persatuan dan kemanusiaan. Hanya saja, dia memperingatkan akan lebih banyak dana dibutuhkan pada hari-hari mendatang.

Secara total, lebih dari 30 negara, bersama dengan badan-badan PBB dan filantropi dan lembaga penelitian yang memberikan sumbangan.

Para donatur juga termasuk penyanyi pop Madonna menjanjikan € 1 juta (US$1,1 juta), kata von der Leyen, yang memulai inisiatif itu di Brussels pada Jumat (1/5/2020).

Sedangkan, Komisi Eropa menjanjikan US$1 miliar untuk mendanai penelitian tentang vaksin. Norwegia mendukung kontribusi Komisi Eropa dan Prancis menjanjikan € 500 juta.

Begitu juga dengan Arab Saudi dan Jerman. Jepang menjanjikan lebih dari US$800 juta.

Akan tetapi, AS dan Rusia tidak ambil bagian. China, tempat virus itu berasal pada Desember tahun lalu, ikut memberikan dukungan diwakili oleh duta besarnya untuk Uni Eropa (UE).

Dari uang yang dihimpun, US$4,4 miliar akan digunakan untuk pengembangan vaksin, sedangkan sekitar US$2 miliar untuk perawatan, dan US$1,6 miliar untuk memproduksi tes, menurut pihak UE.

ChannelNewsAsia.com melaporkan bahwa Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji penggalangan dana tersebut.

Dia mengatakan apa yang dilakukan para pemimpin organisasi dan donatur itu merupakan bentuk "solidaritas global."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper