Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C., Amerika Serikat membagi paket sembako sehat bagi para WNI yang terdampak kebijakan Stay at Home di AS.
Theodorus Satrio Nugroho, Ketua Satuan Tugas Covid-19 KBRI Washington D.C. mengungkapkan bahwa bantuan tersebut ditujukan bagi yang warga Indonesia yang paling membutuhkan dan kelompok-kelompok yang dinilai paling rentan terhadap dampak wabah virus corona.
Pendataan warga terdampak dilakukan baik melalui informasi langsung dari masyarakat atau melalui kerja sama KBRI dengan berbagai organisasi, tokoh-tokoh masyarakat, dan simpul-simpul komunitas Indonesia, di antaranya IMAAM Center, Rumpun Wargi Pasundan, Paguyuban Tiyang Jawi, dan Singolodoyo.
“Jumlah sembako sehat yang dibagikan untuk tahap awal mencapai 112 paket bantuan, yang berisi beras, buah-buahan, vitamin dan masker. Terdapat 28 titik pengiriman dengan titik terjauh adalah Ellicott City, Maryland [67 kilometer dari Ibu Kota AS tesebut]. Sementara ini, sudah dua tahap yang kami lakukan, yaitu pada tanggal 21 April dan 22 April, ” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (25/4/2020).
Pemberlakuan kebijakan untuk tinggal di rumah (Stay at Home /Safer at Home) sejak awal Maret 2020 oleh Pemerintah Federal AS maupun pemerintah di tingkat negara-negara bagian sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19 berdampak sangat besar terhadap perekonomian AS.
Tidak hanya penduduk AS, masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di AS pun tidak luput terkena dampaknya. Kondisi yang masih terus berlangsung tersebut menyebabkan sebagian warga Indonesia kehilangan mata pencahariannya atau terpaksa berhenti dari pekerjaannya.
Baca Juga
“Berdasarkan data hasil penelurusan langsung kami, ada sejumlah WNI di AS, termasuk yang berada di wilayah Washington D.C. dan sekitarnya, yang kesulitan untuk menyambung hidup karena sudah tidak memliki pendapatan, bahkan untuk membeli kebutuhan pokok.”
Wakil Duta Besar RI/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington D.C. Iwan Freddy Hari Susanto menjelaskan bahwa tujuan pemberian bantuan ini tidak hanya dimaksudkan untuk meringankan beban WNI yang terdampak, tetapi juga untuk menunjukkan kehadiran negara.