Bisnis.com, JAKARTA - Singapura sedang bersiap untuk kontraksi ekonomi yang lebih tajam dari perkiraan sebelumnya, yakni pernurunan sebesar 4 persen tahun ini.
Kontraksi ekonomi ini dipicu oleh pandemi Covid-19 yang terus menyebar secara global dan menganggu rantai pasokan menjadi penyebab utama.
Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing mengatakan negara kota itu sangat mungkin mengalami penurunan PDB yang lebih tajam.
"Kami benar-benar khawatir bahwa di seluruh dunia, ini akan mengarah pada masalah yang lebih serius daripada yang diantisipasi banyak orang hanya sebulan yang lalu," katanya dilansir Bloomberg, Kamis (23/4/2020).
Chan menahan diri untuk tidak memberikan perkiraan resmi baru untuk PDB, tetapi mencatat bahwa konektivitas di antara ekonomi-ekonomi utama telah merusak kapasitas jangka pendek dan kemampuan jangka panjang banyak negara. Produk domestik bruto negara itu mengalami kontraksi tahunan 10,6 persen pada kuartal pertama tahun ini, terbesar dalam satu dekade. Sedangkan pemerintah memperkirakan kontraksi tahun ini berkisar 1 persen hingga 4 persen.
Singapura pada Selasa pekan ini memperpanjang langkah-langkah karantina untuk empat minggu ke depan hingga 1 Juni dalam upaya untuk secara tegas menurunkan kasus-kasus virus corona. Chan mengatakan dia berharap untuk membuka secara progresif ekonomi dalam waktu satu bulan dan mengatakan negara itu merencanakan lebih banyak pengujian untuk seluruh populasi.
Baca Juga
Singapura awalnya dilihat sebagai model global bagaimana negara mengatasi pandemi. Namun, Singapura kini memiliki kasus terbanyak di Asia Tenggara karena corona menyebar dengan cepat di asrama padat yang menampung pekerja asing.
Pemerintah telah menggelontorkan lebih dari 60 miliar miliar Singapura (US$42 miliar) dalam dukungan fiskal. Otoritas Moneter Singapura juga telah melakukan langkah-langkah pelonggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meredam pukulan bagi bisnis dan rumah tangga.
Ekonom Citigroup Inc. memperingatkan bahwa Singapura akan menyaksikan resesi yang lebih dalam karena kebijakan itu. Ekonomi Singapura diprediksi berkontraksi 8,5 persen untuk tahun ini.