Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Serius, Masker dari Bahan Bra Benar-Benar Diproduksi di Jepang

Perusahaan mode di Jepang sungguh-sungguh membuat masker berbahan dan berbentuk mangkuk bra. Masker bra ini dibuat untuk mengatasi kelangkaan masker di tengah masih berlanjutnya pandemi virus Corona baru penyebab Covid-19.
Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di Jepang./ANTARA-Atsumi Fashion
Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di Jepang./ANTARA-Atsumi Fashion

Bisnis.com, JAKARTA - Bila di Indonesia kita sering mendengar olok-olok bahwa masker bisa dibuat dari bra, Jepang melakukannya dengan kesungguhan.

Perusahaan mode di Jepang sungguh-sungguh membuat masker berbahan dan berbentuk mangkuk bra. Masker bra ini dibuat untuk mengatasi kelangkaan masker di tengah masih berlanjutnya pandemi virus Corona baru penyebab Covid-19.

Perusahaan fesyen yang biasanya membuat pakaian dalam, Atsumi Fashion Co., memproduksi masker dengan menggunakan bagian dari pakaian dalam wanita sebagai bahannya.

Perusahaan yang berbasis di Prefektur Toyama itu mulai menggunakan lapisan kain dari bra setelah seorang karyawan menyadari bahan serupa digunakan dalam masker sekali pakai, menurut Japan Times, seperti dikutip Antara, Kamis (23/4/2020).

"Kami berharap kami dapat berkontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut," kata Hiroshi Hinata, manajer penjualan perusahaan.

"Bahkan masker ini dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin," ujarnya.

Karyawan membuat masker setelah jam kerja di pabrik perusahaan di Himi. Mereka mencoba merancang metode baru setelah kota meminta bisnis lokal membantu menyediakan masker bagi pekerja di Balai Kota, yang hanya memiliki 600 masker tersisa.

Atsumi Fashion berencana membuat 1.000 masker untuk kota dan mendistribusikannya ke lembaga medis dan pendidikan, memprioritaskan mereka yang sangat membutuhkan.

Perusahaan lain juga telah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker.

Pada Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini. Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk membuat masker.

Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis.

Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper