Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dari Banyak Negara, Singapura dan Hong Kong Perpanjang Lockdown

Langkah Singapura dan Hong Kong ini seperti melawan arus negara-negara lainnya. Pasalnya, banyak negara mulai membuka keran kehidupan sosial dengan menghentikan lockdown secara bertahap.
PM Singapura Lee Hsien Loong menegaskan negeri itu akan melakukan sejumlah langkah baru menghadapi Corona/Faceboo-Lee Hsien Loong
PM Singapura Lee Hsien Loong menegaskan negeri itu akan melakukan sejumlah langkah baru menghadapi Corona/Faceboo-Lee Hsien Loong

Bisnis.com, JAKARTA - Singapura dan Hong Kong memutuskan memperpanjang masa lockdown-nya hari ini di tengah keputusan sejumlah negara yang justru melonggarkan pembatasan sosial untuk mengatasi wabah virus Corona (Covid-19).

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Selasa (21/4/2020), Singapura akan memperpanjang masa lockdown secara bertahap hingga 1 Juni 2020, lantaran masih mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tajam.

Keputusan itu diambil setelah pemerintah menutup perkantoran sejak 8 April selama 1 bulan. Hal tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada hari ini.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Lee mengatakan bahwa negara dengan jumlah penduduk 5,7 juta jiwa itu perlu melanjutkan social distancing atau yang disebut sebagai circuit breaker guna menghentikan laju pertumbuhan Covid-19.

Hingga hari ini, Singapura mencatatkan kasus Covid-19 hingga 9.125 orang atau artinya paling tinggi di Asean. Pemerintah setempat akan kembali mempertimbangkan pencabutan lockdown setelah 1 Juni .

“Saya berharap kalian mengerti bahwa penderitaan jangka pendek ini untuk membasmi virus, melindungi kesehatan, keamanan orang-orang tercinta dan menghidupkan kembali ekonomi kita,” ujarnya.

Sementara itu, laporan Channel News Asia hari ini juga mengungkapkan bahwa pemerintah Hong Kong akan memperpanjang pembatasan selama 14 hari untuk menjaga jumlah kasus Covid-19 tetap rendah, kata Ketua Eksekutif Carrie Lam.

Perpanjangan itu diputuskan ketika pemerintah di seluruh dunia, termasuk Australia, Jerman, dan Amerika Serikat secara bertahap melonggarkan lockdown atau sedang bersiap melakukannya.

Hong Kong mencatat nol kasus virus Corona baru pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak awal Maret. Kota ini telah mengkonfirmasi total 1.025 kasus dan empat kematian sejak wabah dimulai pada Januari.

Hong Kong melarang pertemuan publik lebih dari empat orang selama 14 hari sejak 29 Maret dan kemudian memperpanjang pembatasan itu hingga 23 April. Dengan adanya keputusan ini, lockdown akan diperpanjang sampai 7 Mei 2020.

Seperti diketahui, beberapa negara dengan jumlah kasus tertinggi seperti Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan beberapa negara Eropa lainnya justru berencana atau bahkan sudah melonggarkan lockdown.

Beberapa pertokoan sudah mulai dibuka. Pekerja di sektor seperti manufaktur sudah mulai kembali bekerja.

WHO mencatat total kasus Covid-19 di dunia mencapai 2.314.621 dengan angka kematian mencapai 157.847 jiwa.

Wilayah Eropa menjadi yang tertinggi dengan jumlah kasus sebanyak 1.149.071 atau hampir 50% dibandingkan dengan regional lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper