Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Kesiagaan Terhadap Virus, Presiden Ghana Cabut Lockdown

Ghana mencabut kebijakan lockdown selama 21 hari di kota-kota terbesarnya setelah pemerintah mendapat cukup waktu untuk meningkatkan kesiapan menghadapi pandemi virus corona.
Seorang relawan membagikan bingkisan di Pasar Agbogbloshie, Accra, 4 April 2020. /Bloomberg
Seorang relawan membagikan bingkisan di Pasar Agbogbloshie, Accra, 4 April 2020. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Ghana mencabut kebijakan lockdown selama 21 hari di kota-kota terbesarnya setelah pemerintah mendapat cukup waktu untuk meningkatkan kesiapan menghadapi pandemi virus corona.

Dilansir Bloomberg, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo dalam pidatonya hari Minggu (19/4/2020) mengatakan warga di ibukota, Accra, dan kota-kota besar lainnya akan diizinkan untuk kembali bekerja mulai Senin.

Terlepas dari pelonggaran tersebut, Akufo-Addo mengatakan penutupan sekolah dan larangan olahraga serta pertemuan keagamaan tetap diberlakukan.

Ghana telah memberlakukan lockdown selama tiga pekan untuk melakukan lebih dari 68.000 tes dan menyusun rencana untuk mendirikan pusat pengujian di seluruh 16 wilayahnya. Pabrik-pabrik lokal memulai produksi alat pelindung diri (APD) sementara layanan drone digunakan untuk mempercepat pengiriman alat tes.

Hingga hari Minggu, kasus yang dikonfirmasi di negara ini mencapai 1.042 dengan total 9 kematian. Hasil ini didapat dari 18.000 sampel pengujian.

"Mengangkat pembatasan ini bukan berarti kita membiarkan kita lengah," kata Akufo-Addo, seperti dikutip Bloomberg. “Kami akan menyesuaikan solusi kami dengan kondisi sosial ekonomi dan budaya kami yang unik. Tidak ada satu pendekatan yang cocok dengan semuanya.”

Pandemi ini telah menyebabkan ekspansi ekonomi Ghana, yang mencapai 6 persen dalam tiga tahun terakhir, secara tiba-tiba berhenti. Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan 1,5 persen tahun ini, paling lambat dalam 37 tahun terakhir.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu menyalurkan US$1 miliar ke Ghana untuk melawan wabah dan membantu mengurangi kerugian ekonomi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper