Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Negara G-20 Bahas Kelemahan Sistem Kesehatan

Sekretariat G-20, Arab Saudi menyatakan bahwa para menteri berbagi pengalaman mereka dan membahas tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membahas kelemahan sistemik yang terekspos oleh pandemi.
Ilustrasi/Reuters-Jonathan Ernst
Ilustrasi/Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA -Menteri kesehatan dari kelompok negara G-20 membahas berbagai kelemahan dalam sistem kesehatan yang membuat dunia rentan terhadap wabah virus corona dan pandemi lainnya, menurut kata sebuah pernyataan setelah pertemuan virtual berlangsung kemarin.

Sekretariat G-20, Arab Saudi menyatakan bahwa para menteri berbagi pengalaman mereka dan membahas tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membahas kelemahan sistemik yang terekspos oleh pandemi.

"Para menteri kesehatan mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah menyerang kelemahan sistemik dalam sistem kesehatan. Ini juga menunjukkan kerentanan dalam kemampuan komunitas global untuk mencegah dan menanggapi ancaman pandemi," menurut pernyataan itu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (20/4).

Pernyataan bersama tersebut menyebutkan para menteri sepakat mengadopsi langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi pandemi hmeski tidak memerincinya.

Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq al-Rabiah dalam pidato pembukaan yang disediakan melalui video ke media mengatakan diperlukannya kolaborasi dan keterlibatan organisasi global dan tanggapan terkoordinasi terhadap pandemi virus corona baru.

Negara-negara diminta berinvestasi dalam penelitian dan penemuan untuk menghasilkan teknologi, alat, vaksin dan terapi.

Dia juga mengusulkan pembentukan gugus tugas global untuk menanggapi pandemi selain pusat inovasi untuk berbagi pengetahuan untuk meningkatkan nilai kesehatan. Sedangkan para pemimpin dari Spanyol, Singapura, Yordania dan Swiss diundang untuk menghadiri pertemuan pada Minggu mendatang selain organisasi internasional dan regional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia.

Sementara itu Arab Saudi melaporkan total tes laboratorium untuk mendeteksi Covid-19 sebanyak 180.000. Tes dilakukan di laboratorium Kementerian Kesehatan dan lembaga terkemuka lainnya di seluruh kerajaan.

"Kami mengadopsi pengujian Covid-19 polymerase chain reaction (PCR) di mana virus ditemukan dengan akurasi tinggi," kata juru bicara kementerian Mohammed Al-Abd Al-Aly seperti dikutip ArabNews.com.

Sebanyak 1.088 kasus Covid-19 baru tercatat di Kerajaan Arab Saudi sehingga jumlah total kasus mencapai 9.362. Sedangkan korban meninggal dunia tercatat 97 orang sampai tadi malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper