Bisnis.com, JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Willem Wandik meminta pemerintah meninjau kembali rencana pemotongan anggaran Badan SAR Nasional (Basarnas) sebesar Rp670 miliar menjadi Rp1,5 triliun mengingat beratnya tugas badan itu dalam menghadapi bencana.
Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat kerja virtual Komisi V DPR dengan Kepala BMKG, Kepala Basarnas dan Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR, Nurhayati.
Menurut Willem dengan anggaran yang ada saat ini saja Basarnas sudah kesulitan. Padahal Indonesia rawan bencana meski saat ini tengah menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19.
Dia mengatakan sebagai garda terdepan dalam kebencanan, cakupan wilayah kerja Basarnas sangat luas sehingga membutuhkan anggaran yang memadai. Belum lagi Basarnas harus siap siaga 24 jam di seluruh wilayah.
“Saya minta realokasi anggaran Basarnas ditinjau kembali. Malahan seharusnya anggarannya ditambah, bukan dikurangi,” ujar politisi asal Papua tersebut, Senin (20/4/2020).
Dia menambahkan bahwa meski ada realokasi anggaran di kementerian/lembaga lain untuk penanganan wabah Covid-19, tetapi dia menilai Basarnas seharusnya mendapat pengecualian.
Baca Juga
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Ahmad Saikhu mengatakan kalaupun terjadi pengurangan anggaran nantinya, dia meminta Basarnas tidak mengurangi tugas pokok dan fungsinya. Alasannya kerawanan bencana saat ini masih terjadi.
Dia mencontohkan erupsi anak Gunung Krakatau baru-baru ini. Sependapat dengan Willem dia mengakui sebagai garda terdepan dalam bencana, anggaran Basarnas seharusnya tidak dikurangi.