Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Akibat Covid di Eropa Lampaui 100.000 Orang  

Di kedua negara itu jumlah korban tewas masing-masing lebih dari 20.000, diikuti oleh Prancis dan Inggris seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (19/4).
Petugas kesehatan di Spanyol menggunakan kantong sampah sebagai alat pelindung diri saat menolong pasien virus corona Coovid-19./Bloomberg
Petugas kesehatan di Spanyol menggunakan kantong sampah sebagai alat pelindung diri saat menolong pasien virus corona Coovid-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Korban meninggal dunia di Eropa akibat wabah virus corona melewati angka 100.000 orang termasuk dua negara paling terpukul Italia dan Spanyol.

Di kedua negara itu jumlah korban tewas masing-masing lebih dari 20.000, diikuti oleh Prancis dan Inggris seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (19/4).

Sedangkan secara global, lebih dari 2,3 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 159.000 orang dilaporkan meninggal hingga hari ini menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins. 

Eropa sendiri dilaporkan menyumbang total 100.510 kematian akibat virus corona atau hampir dua pertiga dari 157.539 kematian di seluruh dunia. 

Dengan angka itu, masih banyak negara yang baru menguji kasus-kasus yang paling serius. Dengan demikian jumlah infeksi yang dikonfirmasi kemungkinan merupakan sebagian kecil dari total yang sebenarnya.

Italia dan Spanyol mencatat angka kematian masing-masing 23.227 dan 20.043 orang, diikuti oleh Perancis dengan 19.323 kematian. Sedangkan Korban tewas resmi di Inggris adalah 15.464 orang.

Sementara itu BBC.com melaporkan bahwa Menteri Pendidikan Inggris, Gavin Williamson mengatakan bahwa belum ada keputusan dibuat tentang kapan sekolah akan dibuka kembali.

"Saya dapat meyakinkan sekolah dan orang tua bahwa sekolah akan kembali dibuka setelah pendapat ilmiah menunjukkan waktu yang tepat untuk melakukannya."

Sekolah-sekolah di seluruh Inggris ditutup bulan lalu untuk semua murid kecuali anak-anak dari pekerja khusus seperti dokter, perawat dan sopir. Beberapa anak yang rentan dan mereka yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus juga dikecualikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper