Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta membuat larangan mudik lebaran demi mencegah penyebaran virus Corona.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Syarief Hasan meminta pemerintah membuat larangan mudik Lebaran demi mencegah penularan virus Corona yang kian mengkhawatirkan.
"Kebijakan pelarangan tersebut berlaku kepada semua tanpa kecuali," kata Syarief melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Sabtu (18/4/2020).
Politikus Partai Demokrat itu mengingatkan larangan mudik harus diterapkan agar penularan Covid-19 tidak menjadi-jadi akibat migrasi besar-besaran saat mudik.
Apabila mudik diperbolehkan, kata pemilik nama lengkap Syariefuddin Hasan itu, penyebaran virus Corona berpotensi meningkat menjadi 200 ribu orang.
Saat ini yang masih jauh menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah saja masyarakat sudah masif melakukan mudik.ke kampung halaman.
Mereka mudik, kata Syarief, bisa jadi terkena imbas peraturan seperti work from home (WFH), physical distancing, dan penutupan tempat usaha. Kebijakan itu diterapkan agar penularan Covid-19 bisa dikendalikan.
Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) semakin memperbanyak masyarakat di kota-kota besar mudik ke kampung halaman masing-masing.
Jika kondisi demikian dibiarkan tentu akan semakin membahayakan, lanjut Syarief.
Ia menyebutkan banyak pekerja informal yang pulang dari kota-kota besar malah menularkan Covid-19 di kampung halaman. Saudara, tetangga, bahkan tenaga kesehatan dan dokter yang berada di kampung halaman sang pekerja informal tertular Covid-19.
Mantan Menteri Koperasi dan UKM itu meminta pemerintah dengan tegas memutuskan pelarangan mudik tahun ini, mengingat kondisi darurat pandemi Covid-19 semakin menghawatirkan.
Berdasarkan update pada Sabtu (18/4/2020) data Covid-19 sudah mencapai 5.923 kasus.
Syarief mengingatkan jangan sampai karena tidak ada ketegasan pemerintah terkait mudik, penyebaran virus Corona semakin meluas.
"Karena ada kemungkinan pemudik akan menjadi pembawa virus tanpa disadari," ujar Syarief.
Selain itu, Syarief mendorong agar pemerintah membuat jaring pengaman sosial untuk rakyat bila larangan mudik dikeluarkan.
Sementara itu, Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, menyebutkan 56 persen masyarakat sudah menyadari akan bahaya virus Corona.