Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan menyatakan bahwa menyuntikkan protein pemikat (decoy protein) ke dalam tubuh dapat menghentikan virus corona yang menginfeksi seseorang.
Virus yang telah menyebabkan penyakit Covid-19 tersebut diyakini oleh para ilmuwan memasuki tubuh manusia melalui reseptor pada permukaan sel di saluran udara yang dikenal dengan reseptor ACE-2.
Reseptor ini menjadi pintu gerbang virus menuju aliran darah sehingga menyebabkan infeksi pada tubuh. Oleh sebab itu, para ilmuwan mencoba menyutikkan protein untuk memancing virus corona tidak masuk.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (17/4) Sebuah tim peneliti dari University of Leicester, Inggris saat ini sedang melakukan penelitian untuk menciptakan protein yang meniru reseptor ACE-2 atau bahkan bersifat lebih menarik bagi virus.
Secara teori, protein rekayasa ini akan dapat mengalihkan dan menyerap virus jika mereka masuk ke dalam tubuh dan mencegah seseorang mengalami gejala Covid-19.
Langkah ini diambil sebagai alternatif lmuwan lain yang sedang berusaha menyingkirkan reseptor ACE-2 dari tubuh manusia untuk secara efektif menutup pintu atau jalur masuk virus corona. Akan tetapi ini diyakini memiliki efek samping yang berbahaya.
Baca Juga
“Dengan membuat protein umpan yang menarik untuk diikat oleh virus, kami bertujuan untuk memblokir kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan melindungi fungsi reseptor permukaan sel,” kata Nick Brindle, profesor dari University of Leicester.
Brindle menambahkan jika pendekatan ini berhasil dilakukan, maka upaya ini bisa berpotensi besar mencegah kasus baru penyakit mematikan yang telah memakan ratusan ribu korban jiwa di seluruh dunia.
Sebagaimana diketahui, Reseptor ACE-2 ditemukan pada permukaan sel di seluruh tubuh, tetapi yang di dalam paru-paru dan saluran udara merupakan titik yang menjadi target dari virus corona baru, SARS-CoV-2.
Di tempat lain di dalam tubuh, reseptopr digunakan untuk mengatur tekanan darah dengan mendengalikan enzim pengonversi antiotensin, yang berkaitan dengan jantung dan aliran darah. Akan tetapi, fungsi reseptor di dalam paru-paru tidak dipahami dengan baik.
Para peneliti menyebut bahwa virus corona bergantung pada reseptor untuk masuk ke tubuh manusia. SARS yang menyebabkan wabah pada 2002 juga memiliki kaitan penting dengan reseptor sebagai jalur masuknya.
Sejak pertama kali diungkap bahwa reseptor ACE-2 adalah titik masuk dari virus corona baru, para peneliti terus berupaya menemukan cara mempersenjatai bagian ini untuk mencegah masuknya virus ke tubuh.
Para peneliti dari Leicester misalnya yang mencoba embuat reseptor umpan untuk membingungkan virus tersebut. Para peneliti dari Karolinska Intitute di Swedia dan University of British Columbia di Kanada telah menemukan hasil awal positif dengan metode ini.
Tim itu telah menambahkan bentuk larut dari ACE-2 yang dimodifikasi secara genetik ke sel manusia di laboratorium. Reseptor rekayasa itu disebut sebagai hrsACE-2.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell, menunjukkan bahwa hrsACE-2 dapat menghentikan pertumbuhan virus SARS-CoV-2 dan menguranginya dengan faktor 1.000 hingga 5.000 dalam kultur sel.
“Kami percaya bahwa menambahkan enzim ini telah memikat virus untuk menempelkan dirinya pada salinan, alih-alih sel yang sebenarnya. Ini mengalihkan virus dari menginfeksi sel dan mengurangi pertumbuhan virus di paru-paru dan organ lain,” kata Ali Mirazimi, penulis utama penelitian tersebut.
Josef Penninger, peneliti lainnya dari studi menyebut bahwa langkah ini bisa menjadi terapi yang sangat rasional yang secara khusus menargetkan gerbang yang harus diambil oleh virus untuk menginfeksi tubuh manusia.
“Ada harapan untuk pandemi yang mengerikan ini,” katanya.
Adapun, Apeiron Biologics sebuah perusahaan yang berbasis di Austria telah diberi lampu hijau untuk melakukan uji coba obatnya yakni APN001, yang mengandung hrsACE-2 sebagai zat aktif.
Uji coba fase lanjutan ini bertujuan untuk mengobati 200 pasien Covid-19 yang telah terinfeksi para di China, dan pasien pertamanya diperkirakan akan segera mendapatkan obat tersebut.