Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat (AS) menyatakan sedang menyiapkan rencana untuk mempublikasikan segala transaksi di dalam situs web-nya terkait fasilitas pinjaman darurat dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan terhadap The Fed untuk bersikap transparan mengenai dukungan bernilai triliunan dolar yang dialirkannya.
Kongres AS mengalokasikan US$454 miliar untuk menyokong pinjaman The Fed yang dapat membesar hingga sepuluh kali lipat dalam RUU bantuan untuk menghadapi virus corona. RUU ini ditandatangani oleh Presiden Donald Trump menjadi UU pada tanggal 27 Maret.
Sementara itu, The Fed telah mengumumkan sembilan program untuk membantu perusahaan-perusahaan melewati shutdown akibat pandemi ini. Program itu mencakup bantuan mulai dari pinjaman untuk kota-kota, hingga membantu bank-bank mendorong pinjaman ke usaha kecil dan menengah.
Otoritas moneter AS tersebut meluncurkan fasilitas darurat pertamanya pada 17 Maret ketika menawarkan dukungan kepada dealer-dealer utama dalam bentuk obligasi pemerintah AS dan surat berharga komersial.
Bantuannya terus diperluas seiring dengan tumbuhnya tekanan akibat lockdown di AS. Pada 9 April, The Fed melancarkan lebih banyak stimulus, termasuk program pinjaman Main Street.
Baca Juga
Fed juga mengumumkan akan membeli surat utang tertentu dengan imbal hasil tinggi. Per Kamis (16/4/2020), empat dari sembilan programnya telah beroperasi penuh.
The Fed mengatakan sedang berupaya membuat sistem pelaporan yang kuat, meskipun tidak jelas apakah laporan nanti akan mencakup perincian soal perusahaan mana yang menerima bantuan.
Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin menghadapi pengawasan yang ketat dari Kongres AS tentang pihak mana yang mendapatkan dana berikut alasannya.
Mike Crapo, anggota Partai Republik yang mengetuai Komite Perbankan Senat, pada Kamis (16/4) menuliskan surat kepada Powell dan Mnuchin untuk menyoroti peran panel ini dalam memberikan pengawasan yang "kuat" terhadap program-program tersebut.
Maxine Waters, Ketua Komite Jasa Keuangan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, juga mengirimkan surat kepada Powell dan mendesaknya untuk mengatasi kepirhatian seputar implementasi program-program The Fed.
Sebelumnya, anggota dewan pengawas kongres, Elizabeth Warren, menanyakan Powell secara langsung informasi tentang siapa saja yang mendapatkan dana.