Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) mengatakan ketersediaan ventilator dari pasar global paling cepat tiba di dalam negeri pada Mei - Juni 2020.
Ketua Umum Gakeslab Sugihadi mengatakan lambatnya ketersediaan ventilator dari negara asal impor disebabkan oleh permintaan yang tinggi dan ketidakpastian jangka waktu wabah Covid-19.
Oleh karena itu, lanjutnya, selain waktu yang lama, para importir hanya memesan ventilator dalam jumlah yang minim untuk menghindari kerugian dari ketidakpastian jangka waktu Covid-19.
"Karena memang sebagai agen mereka tidak berani order banyak karena datangnya [ada yang] sampai bulan Juli-Agustus. Kalau di sini [wabah Covid-19] sudah selesai, tidak laku juga [ventilator yang dipesan]. Mereka tidak berani langsung order [dengan jumlah banyak]," katanya kepada Bisnis, Rabu (15/4/2020).
Sugihadi mencatat beberapa negara asal impor ventilator yang dipilih importir lokal adalah Amerika Serikat, China, Jerman, dan beberapa negara di Eropa. Sugihadi memastikan tidak akan ada pembatalan kontrak ekspor-impor dengan negara tujuan tersebut.
Menurutnya, lambatnya pemesanan ventilator tersebut disebabkan negara lain yang lebih cepat memesan alih-alih adanya negara ayng diprioritaskan.
Baca Juga
Di sisi lain, Sugihadi menyatakan saat ini pemerintah telah membuka keran impor ventilator bekas atau secondhand. Sugihadi menilai kebijakan itu bisa meningkatkan ketersediaan jumlah ventilator di dalam negeri.