Bisnis.com, JAKARTA - ASML Holding NV, pemasok spare parts penting untuk Samsung Electronics Co dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co mengumumkan pendapatan sebesar 2,4 miliar euro atau US$2,6 miliar pada kuartal I/2020.
Pendapatan perusahaan terkerek setelah mencetak pemesanan bersih mencapai 3,1 miliar euro sepanjang kuartal I/2020. Angka itu termasuk 1,5 miliar euro dari pemesanan sistem litografi extreme ultraviolet (EUV), produk terbaru ASML.
Sementara itu, margin kotor kuartal pertama perusahaan mencapai 45,1 persen. Meski angka pendapatan meleset dari perkiraan 3,3 miliar euro dan margin kotor sebanyak 47 persen, perusahaan menyatakan optimismenya bahwa kuartal kedua akan lebih baik.
CEO ASML Peter Wennink mengatakan pihaknya masih menerima pesanan dalam jumlah besar dan saat ini tidak ada perubahan permintaan.
"Prospek permintaan saat ini tidak berubah dan kami belum menemukan pembatalan tahun ini. Terlepas dari keadaan yang menantang, hingga saat ini kami telah dapat melanjutkan operasi ASML," kata Wennink, dilansir Bloomberg, Rabu (15/4/2020).
Meski mengisyaratkan kuartal yang jauh lebih menguntungkan, ASML belum akan memberikan proyeksi untuk kuartal selanjutnya. Dia mengakui ada ketidakpastian signifikan tentang bagaimana krisis akibat pandemi berdampak pada pertumbuhan PDB global, pasar hilir dan kemampuan manufaktur serta rantai pasokan perusahaan.
Baca Juga
Ketidakpastian itu juga mendorong perusahaan untuk menunda buyback saham yang direncanakan sebelumnya. Komplikasi dari virus corona telah menyebabkan masalah rantai pasokan dan keterlambatan pengiriman.
Sementara itu, ASML mengirimkan empat mesin EUV pada kuartal pertama tetapi hanya dua yang menghasilkan pendapatan. Chief Financial Officer Roger Dassen mengatakan berdasarkan pesanan dan permintaan dari pelanggan, kuartal kedua dapat menjadi kuartal yang sangat baik.
"Kami melihat peningkatan 50 persen dari pendapatan selama kuartal pertama, juga di tingkat margin kotor. Kami harus melihat peningkatan yang signifikan atas margin kotor itu," katanya.
Adapun risiko terbesar bagi perusahaan terletak pada potensi gangguan dari 5.000 pemasoknya, 790 di antaranya menyediakan bahan dan peralatan yang digunakan langsung untuk menghasilkan sistem ASML. Pabrik TWINSCAN dan EUV utama ASML berbasis di Veldhoven, Belanda.
"Sangat sulit untuk memprediksi bagaimana pemerintah akan bereaksi dan bagaimana pemerintah akan memperluas tindakan yang terkadang sangat parah," lanjutnya.