Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sejumlah pembatasan mulai dilonggarkan di China dan sejumlah toko ritel dibuka kembali, pembeli langsung memborong barang-barang, termasuk barang mewah.
DIlansir dari WWD, salah satu brand mewah, Hermes, mampu meraup hingga US$2,7 juta pada hari pertama pembukaan salah satu toko terbesarnya yang terletak di Taikoo Hui, Guangzhou.
Pembeli kelas atas di China berbondong memborong tas langka, termasuk Himalayan Birkin bertabur berlian yang dijual di toko tersebut. Selain itu, barang-barang pecah belah, sepatu, furnitur, dan barang-barang kulit tak lepas dari incaran pembeli.
Seperti dilansir Channel News Asia, perilaku para pembeli kaya ini mulai kembali dan melakukan aksi 'belanja balas dendam', mendatangi toko-toko setelah berbulan-bulan berada dalam penguncianan dan menahan hasrat untuk menghabiskan uang.
Lonjakan yang dipicu “belanja balas dendam ini” ini menawarkan dorongan kepercayaan diri untuk merek-merek mewah yang ingin sekali meraih momentum penjualan setelah wabah virus corona (Covid-19) mereda di negara ini.
Pihak Hermès belum memverivikasi angka penjualan ini, tetapi para pelanggan VIP toko tersebut mendokumentasikan aktivitas belanja mereka di media sosial China seperti Weibo dan Xiaohongshu.
Baca Juga
Atomniu, seorang pengguna pada platform perdagangan sosial Xiahongshu, memposting beberapa foto dirinya di toko bertingkat dua tersebut, dan mengatakan ia menghabiskan hampir 1 juta renminbi atau sekitar US$142.124 pada hari pembukaan kembali toko tersebut. Dia membeli tas Birkin 30, serta beberapa pakaian serta sepatu.
Sebelum pembukaan kembali, Hermès menutup toko pertamanya di Guangzhou, yang terletak di tempat yang dulunya merupakan pusat kemewahan kota, La Perle Plaza, dan menggabungkan staf di sana dengan toko di Taikoo Hui, yang pertama kali dibuka pada tahun 2011.