Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia melalui KBRI Amman mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan bagi lebih dari 1.200 WNI yang tinggal di Yordania di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
Apalagi sejak 18 Maret 2020, Pemerintah Yordania telah memberlakukan keadaan darurat militer dengan menerapkan Undang-Undang Pertahanan 1992 dalam rangka pencegahan persebaran pandemi COVID-19.
Pemerintah Yordania menutup kantor-kantor pemerintah dan swasta, sekolah/universitas, bank-bank, tempat ibadah, pusat perbelanjaan hingga tempat wisata. Pemerintah Yordania juga selalu mengeluarkan imbauan dan anjuran untuk melakukan pembatasan sosial dan menjaga jarak.
Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto mengatakan KBRI Amman membentuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan menyiapkan rencana kontijensi mulai dari skenario pencegahan penyebaran COVID-19, penanganan hingga jika harus melakukan evakuasi WNI dari Yordania.
"KBRI Amman melakukan pemetaan dan identifikasi WNI yang sebagian besar adalah pekerja migran informal di beberapa kota yaitu Amman, Irbid, Arqaba dan Karak," katanya melalui keterangan tertulis Selasa (14/4/2020).
Selain itu, lanjutnya, di kota-kota tersebut, ditunjuk para koordinator untuk membantu perwakilan menjangkau lebih banyak WNI dalam menyebarkan informasi.KBRI Amman juga menyiapkan paket bantuan medis dan bahan-bahan pokok bagi setidaknya 500 WNI yang terdiri dari pekerja migran, mahasiswa dan jama'ah tabligh.
Baca Juga
"Paket tersebut berisi masker, sarung tangan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, obat, vitamin, mie instan, beras dan makanan kaleng yang telah dibagikan sejak akhir Maret 2020. KBRI Amman akan menyiapkan kembali paket bantuan tersebut mengantisipasi situasi darurat COVID-19 yang berkepanjangan," jelasnya.
Di tengah-tengah pandemi COVID-19, Indonesia selalu hadir bagi para WNI di luar negeri. Sinergi yang baik antara masyarakat Indonesia di luar negeri dan perwakilan merupakan hal penting agar dapat menghadapi pandemi COVID-19.