Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, Laba JPMorgan Anjlok Hampir 70 Persen pada Kuartal I/2020

JPMorgan harus menyisihkan pencadangan untuk kredit macet akibat dampak yang ditimbulkan oleh virus corona. Hal ini pun menekan laba perusahaan.
JP Morgan Chase/Reuters-Lucas Jackson
JP Morgan Chase/Reuters-Lucas Jackson

Bisnis.com, JAKARTA – Dampak wabah penyakit virus corona (COVID-19) menggerogoti laba JPMorgan Chase & Co. pada kuartal pertama tahun ini.

Bank yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, tersebut melaporkan kemerosotan laba kuartal I/2020 sebesar 69 persen ke level terendah dalam lebih dari enam tahun seiring dengan melonjaknya biaya kredit.

JPMorgan menyisihkan US$8,29 miliar untuk kredit macet karena bergulat dengan efek pandemi virus corona terhadap perekonomian. Hal ini mendorong penurunan laba JPMorgan untuk pertama kalinya sejak kuartal keempat 2017.

Pada awal April, CEO Jamie Dimon telah memperingatkan bahwa bank yang dipimpinnya itu tidak akan kebal terhadap pandemi corona.

Dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham, Dimon memaparkan bahwa ekonomi akan mengalami resesi yang buruk dan tekanan keuangan yang mencerminkan krisis keuangan 2008.

"Mengingat kemungkinan resesi yang cukup parah, maka perlu untuk membangun cadangan kredit,” tutur Dimon dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/4/2020), seperti dilansir dari Bloomberg.

“Kuartal pertama memberi beberapa tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengharuskan kami untuk fokus pada apa yang dapat kami lakukan sebagai bank - di luar kegiatan reguler bisnis kami - untuk tetap kuat, tangguh, dan memiliki posisi yang baik guna mendukung semua pemangku kepentingan kami,” terangnya.

Sebagian kerugian dapat diimbangi oleh kenaikan dalam operasi perdagangan bank, yang diuntungkan dari rekor volatilitas selama kuartal tersebut ketika investor bergerak masuk dan keluar dari posisi dalam menanggapi krisis pandemi yang sedang berlangsung.

Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, JPMorgan menghasilkan US$7,23 miliar dari perdagangan saham dan obligasi.

Menyusul laporan yang disampaikannya, saham JPMorgan naik 1,1 persen pada Selasa (14/4/2020) pukul 6.57 pagi waktu New York, setelah merosot 30 persen sepanjang tahun ini hingga Senin (13/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper