Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di Amerika terus bertambah. Berdasarkan data dari Johns Hopkins University, total jumlah kasus virus Corona di Amerika sekarang sudah mencapai 500 ribu orang atau tepatnya 500.399 kasus,
Seiring dengan bertambahnya jumlah kasus, jumlah korban meninggal juga bertambah. Bahkan, Amerika mencetak rekor baru dalam hal jumlah korban meninggal terbanyak dalam sehari. Mengutip BBC, Amerika mencatatkan 2.108 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.
"Amerika bisa menyalip Italia sebagai negara dengan korban meninggal virus Corona terbanyak," sebagaimana dikutip dari BBC, Sabtu, (11/4/2020).
Sebagai perbandingan, saat ini, Italia memiliki 18.849 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi Covid-19 tersebut. Sementara itu, Amerika memiliki 18.637 korban meninggal. Dengan kata lain, selisih di antara keduanya hanya 212 korban meninggal.
Walaupun lonjakannya tinggi, pemerintah Amerika menganggap kenaikan jumlah korban tersebut sebagai pertanda puncak pandemi telah dilalui. Sebab, prediksi para pakar juga menyatakan puncak pandemi virus Corona akan dicapai pada hari Jumat kemarin.
Dr. Deborah Birx, pakar kesehatan dari Pemerintah Amerika, mengatakan bahwa angka korban akan mulai menurun dalam waktu dekat. Prediksinya, per tanggal 1 Mei nanti, angka korban harian akan berada di bawah angka 1000.
Baca Juga
Hal senada disampaikan oleh Dr. Anthony Fauci, Kepala Institut Penyakit Menular Amerika. Ia mengatakan, angka kematian dan kasus baru akan mulai menurun. Sebab, trennya sudah mulai terlihat di berbagai negara bagian seperti New York, New Jersey, dan Chicago. Walau begitu, Fauci mengingatkan pemerintah Amerika agar tidak lengah.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, setuju dengan perkataan Fauci soal pandemi virus Corona. Ia berkata, mulai stabilnya angka pertumbuhan kasus dan korban baru tidak boleh ditanggapi dengan santai. "Terlalu awal juga untuk meringankan pembatasan sosial yang diterapkan," ujar Cuomo mengakhiri.