Bisnis.com, JAKARTA -- Universitas paling kaya di Amerika Serikat, Harvard, mencari pendanaan hingga US$1,1 miliar dengan bunga yang lebih rendah, setelah pemangkasan suku bunga pinjaman dilakukan untuk mengatasi pandemi corona (COVID-19)
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (10/4/2020), sekitar US$573 juta revenue bonds akan dijual melalui agen pemerintah dan hasilnya akan digunakan untuk refinancing outstanding utang, demikian pernyataan dari Moody's Investors Service dalam sebuah laporan pada minggu ini.
Lembaga pemeringkat global ini mengatakan jika Harvad juga berencana merilis US$500 juta taxable bonds untuk tujuan perusahaan yang memenuhi syarat.
Juru Bicara Harvard Jason Newton mengatakan manajemen keuangan aktif dirancang untuk mengunci suku bunga yang lebih rendah.
Pandemi corona (COVID-19) menekan pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Beberapa universitas yang lebih kecil, dengan kemampuan finansial lebih lemah dan sangat bergantung pada uang pendidikan, menghadapi tantangan berupa penutupan kampus hingga waktu yang belum bisa dipastikan.
Sementara, universitas dengan kemampuan keuangan yang kuat kemungkinan menghadapi kerugian dari dana abadi dan penurunan pendapatan.
Baca Juga
Harvard, yang memiliki dana abadi senilai US$40,9 miliar pada Juni 2019, pada bulan lalu memperkirakan penurunan dari pendapatan akibat pandemi corona. Harvard juga melaporkan akan mengembalikan uang kamar dan asrama mahasiswa, yang diperintahkan untuk meninggalkan kampus.