Bisnis.com, JAKARTA - Seorang juru bicara di Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Kamis (9/4) bahwa China mengecam serangan pribadi dan kata-kata serta perlakuan rasis terhadap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Kantor berita China, Xinhua, pada Jumat (10/4/2020) melaporkan pernyataan juru bicara Zhao Lijian muncul setelah kepala WHO pada Rabu (8/4) mengecam "penghinaan rasis" terhadapnya, yang disebutnya berasal dari Taiwan.
China menentang segala upaya memanfaatkan epidemi ini untuk tujuan politisasi atau stigmatisasi, kata Zhao dalam jumpa pers harian.
Di bawah kepemimpinan Direktur Jenderal Tedros, WHO memainkan peran penting dalam membantu respons berbagai negara terhadap epidemi dan mendorong kerja sama antiepidemi internasional, kata Zhao.
WHO secara aktif memenuhi tanggung jawabnya serta menjunjung tinggi sikap objektif, berbasis ilmu pengetahuan dan tidak memihak, yang diakui secara luas dan sangat dipuji oleh masyarakat internasional, tambahnya.
Zhao menekankan bahwa China mendukung WHO untuk terus memainkan peran utama dalam kerja sama antiepidemi global.
Juru bicara tersebut menuduh otoritas Partai Progresif Demokratik di Taiwan melakukan segala cara untuk melakukan manuver politik yang ceroboh dan membesar-besarkan masalah partisipasi Taiwan di WHO dan Majelis Kesehatan Dunia sejak merebaknya Covid-19.
"Niat mereka sebenarnya adalah mencari kemerdekaan dengan dalih pandemi," ujarnya. "Kami sangat menentang itu. Skema mereka tidak akan pernah berhasil."
Isu WHO vs Taiwan memanas, karana Taiwan saat ini belum menjadi anggota WHO, karena alasan politis.
Saat ini Taiwan tengah berjuang sendiri memerangi Corona dengan jumlah kasus positif Corona 380 pasien.