Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Catat 14.300 Kematian, Bos WHO Minta Akhiri Politisasi Covid-19

Tedros mengatakan pentingnya solidaritas di tingkat global dan kepemimpinan yang jujur dari AS dan China.
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus membela pekerjaan organisasinya dan menyerukan persatuan serta  diakhirinya politisasi Covid-19.

Tedros mengatakan pentingnya solidaritas di tingkat global dan kepemimpinan yang jujur dari AS dan China.

"Yang paling kuat harus memimpin jalan dan tolong hentikan politik Covid," ujarnya seperti dikutip BBC.com, Kamis (9/4/2020).

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi kecaman dari Presiden AS, Donald Trump. Sebelumnya Trump menuduh WHO "sangat China-sentris" dan tindakan mereka dalam menanggapi pandemi itu benar-benar kacau. Bahkan Trump mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengakhiri pendanaan AS untuk agensi tersebut.

Tedros juga menyatakan menolak tuduhan itu dan mengatakan WHO dekat dengan setiap negara dan bertindak netral.

Wabah Covid-19 pertama kali muncul Desember lalu di kota Wuhan di China, yang baru saja mengakhiri penguncian selama 11 pekan.

Seorang penasihat WHO sebelumnya mengatakan bahwa kerja sama erat mereka dengan China "sangat penting" dalam memahami penyakit itu pada tahap awal.

Sementara itu, Amerika Serikat mencatat 400.000 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi kemarin menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins sebagaimana dikutip Aljazeera.com.

Angka itu sesuai dengan prediksi para ahli sebagai minggu paling mematikan di negara itu sejauh ini.

AS mencetak rekor lain dengan 1.850 kematian dalam satu hari pada Selasa sekaligus jumlah total satu hari tertinggi dibandingkan  negara mana pun.

Pada hari Rabu (8/4/2020), lebih dari 14.300 kematian dilaporkan secara nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper