Bisnis.com JAKARTA -- Presiden Joko Widodo membagikan sembako kepada para pekerja informal yang tidak bisa berkerja dari rumah. Sepulang dari Istana Merdeka, Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB, Presiden membagikan 400 paket sembako kepada ojek online dan pedagang asongan.
Paket tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak, kecap, dan susu kotak.
"Presiden pulangnya ke arah Medan Merdeka Barat, ke arah Harmoni terus pulang menuju Kemayoran. Nah, sepanjang itu Presiden membagi-bagikan 400 paket sembako. Tapi tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi terus jalan lagi," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Negara Bey Machmudin kepada wartawan, Kamis (9/4/2020).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap memerhatikan physical distancing. "Itu dilakukan ke pengemudi gojek [ojek online] yang menunggu penumpang, jadi tidak menimbulkan kerumunan, bukan sesuatu yang diumumkan sebelumnya sehingga orang berbondong-bondong datang," katanya.
Sementara itu, dalam konferensi pers Kamis (9/4/2020) siang, Jokowi menjabarkan paket bansos kepada masyarakat yang akan diberikan dari dana pemerintah.
"Dalam minggu ini pemerintah telah memutuskan kebijakan bansos yang baru, yaitu bantuan khusus sembako dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat di DKI Jakarta. Dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,6 juta kepala keluarga dengan besaran Rp600.000 per bulan selama 3 bulan. Total anggarannya Rp2,2 triliun," kata Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, bantuan sembako untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), akan diberikan kepada 1,6 juta jiwa atau 576.000 kepala keluarga sebesar Rp600.000 per bulan selama 3 bulan dengan total anggaran Rp1 triliun.
Adapun untuk masyarakat di luar Jabodetabek akan diberikan bansos tunai kepada 9 juta kepala keluarga yang tidak menerima bansos PKH dan bansos sembako. Besaran bansos tunai tersebut adalah Rp600.000 per bulan selama 3 bulan dengan total anggaran Rp16,2 triliun.
"Sebagian dana desa juga segera dialokasikan untuk bansos di desa yang akan diberikan kepada kurang lebih 10 juta kepala keluarga penerima dengan besaran Rp600.000 per bulan dengan total anggaran yang disiapkan adalah Rp21 triliun," kata Pesiden.
Selain itu, Kepolisian Republik Indonesia juga akan mengadakan program keselamatan yang mengombinasikan bansos dan pelatihan.
Targetnya adalah 197.000 pengemudi taksi, supir bus atau truk, dan kenek. Mereka akan diberikan insentif sebesar Rp600.000 per bulan selama 3 bulan. Total anggaran dari bantuan tersebut adalah Rp360 miliar.