Bisnis.com, JAKARTA - Tak dapat dipungkiri tingkah laku "Crazy Rich Surabaya" sering membuat kita geleng-geleng kepala.
Salah satunya yang sempat viral di media sosial adalah seorang perempuan yang membagikan sembako dan makanan siap saji kepada pekerja informal di jalanan Surabaya.
Perempuan tersebut berkeliling membagikan sembako dan makanan siap saji dengan sebuah Ferrari berwarna merah. Uniknya, pada satu kesempatan terlihat dia menggantungkan banyak kerupuk di pintu mobil dengan harga miliaran rupiah itu.
Alhasil, dirinya sukses menjadi perhatian di media sosial akibat kerupuk tersebut.
Identitas perempuan itu akhirnya terungkap, dia adalah Shandy Purnamasari. Langkah tersebut dia lakukan sebagai upaya untuk menjaga jarak aman dengan penerima bantuan. Tentunya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Maaf spontan saya mencantolkan beberapa makanan kecil seperti krupuk dipintu mobil Ferrari ini untuk mencegah kerumunan masyarakat di satu titik. Saya juga mengingatkan untuk menjaga jarak antar mereka, kan berbahya kalau ada penularan virus corona ini saat mereka menerima bantuan," katanya dalam keterangannya yang diterima Bisnis, Selasa (8/4/2020).
Perempuan yang dikenal sebagai pemilik perusahaan kosmetik MS Glow itu mengatakan aksi peduli sosial harus terus digalakkan untuk membantu kesejahteraan masyarakat marginal di kota pahlawan yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, diharapkan aksi tersebut bisa menumbuhkan semangat kepedulian dan empati yang dapat di ikuti masyarakat lain.
"Dari semua kelompok masyarakat, merekalah yang paling terasa dampak akibat penyebaran virus corona. Dan aksi ini sebagai bentuk kepedulian sosial di tengah-tengah wabah pendemi virus corona. Hal ini juga untuk membahagiakan masyarakat agar tidak terlalu stres di rumah," tutur Shandy
Shandy menjelaskan kegiatan peduli dampak Covid-19 yang sudah dia lakukan adalah membagi-bagikan 250 paket sembako kepada warga kurang mampu di Surabaya.
"Mereka yang jadi sasaran bantuan ialah janda tua, tukang becak, tukang sapu, sampai lansia yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk menyambung hidup di tengah wabah corona,"tutupnya