Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian di AS Akibat Covid-19 Terus Naik, Ras Kulit Hitam Rentan

Hingga kini, kelompok ras kulit hitam atau Afrika-Amerika dinilai berisiko lebih tinggi terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Warga melintas di depan gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Warga melintas di depan gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com JAKARTA - Jumlah kematian baru akibat Covid-19 di Amerika Serikat semakin banyak. Kelompok ras kulit hitam dinilai lebih rentan.

New York dan New Jersey menjadi dua negara bagian terparah. Gubernur New York Andrew M. Cuomo mengungkapkan bahwa terdapat 731 orang meninggal yang merupakan kasus baru pada Selasa. Angka ini naik lebih dari 100 orang dari sehari sebelumnya.

Korban New Jersey juga mencapai ketinggian satu hari baru pada hari Selasa, dengan 232 orang meninggal karena virus sejak hari sebelumnya, kata Gubernur Philip D. Murphy, seperti dikutip dari The New York Times. Pada hari Minggu dan Senin, jumlah kematian di negara bagian itu baru mencapai dua digit.

Connecticut juga melaporkan jumlah pasien meninggal tertinggi pada Selasa. Gubernur Ned Lamont mengatakan 71 orang telah meninggal per Selasa sejak sehari sebelumnya sebanyak 17 orang.

Alhasil, tiga negara bagian itu melaporkan 1.034 kematian dalam sehari. Sebuah catatan pertama kalinya jumlah korban tembus sehari mencapai 1.000.

Adapun jumlah kumulatif kematian di tiga negara bagian tersebut berjumlah New York 5.489, New Jersey 1.232, dan Connecticut 277.

Jika jumlah pasien baru masih meningkat pada Selasa, jumlah pasien dengan rawat inap 3 hari mengalami penurunan.

“Kita cenderung tidak melihat jumlah hari per hari. Namun, jika Anda melihat tingkat rata-rata [rawat inap] tiga hari itu bergerak turun. Ini kabar baik,” katanya.

Cuomo menegaskan bahwa warga New York harus terus mempraktikkan jarak sosial dan perilaku lain yang mengurangi penyebaran virus agar jumlah pasien berhenti bertambah.

"Sejauh kita melihat perataan atau kemungkinan dataran tinggi, itu karena apa yang kita lakukan dan kita harus terus melakukannya," kata gubernur.

AS menjadi negara dengan persebaran Covid-19 terbesar di dunia dengan jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 397.391 jiwa. Sebanyak 12.943 orang telah meninggal dunia.

Washington Post pada Rabu (8/4) melaporkan kelompok ras kulit hitam atau Afrika-Amerika dinilai berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19. Ketimpangan ras yang mencolok diakui oleh ahli bedah umum AS Jerome Adams.

Hal ini juga diikuti dengan tingkat diabetes, penyakit jantung, dan paru-paru orang Afrika-Amerika yang lebih tinggi. Gubernur Louisiana John Bel Edwards (D) mencatat bahwa masalah kesehatan itu membuat orang lebih rentan terhadap penyakit pernapasan baru. Tetapi tidak pernah ada pandemi yang membuat perbedaan begitu jelas menjadi fokus.

“Saya telah membagikan latar belakang saya bahwa saya punya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sudah satu pekan di perawatan intensif karena kondisi jantung. Saya punya asma dan prediabetes. Karenanya, saya mewakili golongan miskin dan berkulit hitam di Amerika," kata Adams.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper