Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susul New York, Ini Calon Hot Spot Baru Covid-19 di Amerika

Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat disebut-sebut dapat menjadi “hot spot” baru penyakit virus Corona (Covid-19), selain New York dan New Jersey.
Ilustrasi-Gedung Empire State Building New York
Ilustrasi-Gedung Empire State Building New York

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat disebut-sebut dapat menjadi “hot spot” baru penyakit virus Corona (Covid-19), selain New York dan New Jersey.

Menurut koordinator gugus tugas virus di Gedung Putih, Deborah Birx, tingkat pengujian positif terinfeksi Corona menunjukkan bahwa hot spot berikutnya di AS dapat mencakup Michigan, Connecticut, Indiana, Georgia, dan Illinois.

“Kami memang memiliki dua negara bagian yang mencatat 35 persen positif. Keduanya adalah New York dan New Jersey. Jadi ini menegaskan bahwa wilayah itu adalah zona panas yang sangat jelas dan penting,” tutur Birx kepada awak media dalam suatu briefing di Gedung Putih pada Kamis malam (2/4/2020) waktu setempat.

Tingkat tes dengan hasil positif yang tinggi juga dicatatkan Louisiana sebesar 26 persen.

“Michigan, Connecticut, Indiana, Georgia, Illinois - yang mengindikasikan di mana hot spot berikutnya - mencatat 15 persen tes positif. Kemudian ada Colorado, D.C., Rhode Island dan Massachusetts dengan 13 persen,” sambungnya, seperti dilansir dari Bloomberg.

Sementara itu, lebih dari 242.000 orang di AS telah dinyatakan positif terinfeksi virus mematikan ini dan lebih dari 5.800 telah meninggal dunia, menurut perhitungan yang dilakukan oleh Johns Hopkins University.

Banyaknya orang yang terinfeksi Corona di AS mengukuhkan posisi Negeri Paman Sam sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. New York, pusat penyebaran corona di AS, melaporkan 9.000 kasus baru dari virus ini pada Kamis (3/4).

Dalam kesempatan yang sama, Birx juga mengungkapkan adanya tingkat negatif yang tinggi di negara-negara bagian tanpa hot spot.

Ia menuturkan ada lebih banyak tes yang sedang dilakukan. Selama berminggu-minggu, ia menerima banyak keluhan dari gubernur dan pejabat kesehatan negara bagian mengenai tak tersedianya tes.

"California dan Washington tetap stabil pada tingkat 8 persen. Jadi pada akhirnya kita lihat pengujian meningkat dan lebih banyak pengujian dilakukan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper