Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pemerintahannya sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan penerbangan dari beberapa kota di AS, termasuk New York dan Miami, yang paling terpukul oleh wabah virus corona (Covid-19).
New York diketahui telah mencatat peningkatan angka kematian sebanyak dalam tiga hari terakhir. Di sisi lain, Trump khawatir langkah tersebut akan semakin merontokkan industri penerbangan.
“Kami tentu mempertimbangkannya, tetapi begitu melakukannya ini benar-benar menekan industri yang sangat dibutuhkan,” ujar Trump dalam suatu konferensi pers Gedung Putih pada Rabu (1/4/2020), seperti dilansir dari Bloomberg.
Ia juga tidak menentukan kota mana saja yang akan terpengaruh oleh langkah tersebut jika direalisasikan. Sementara itu, Gedung Putih belum menyampaikan informasi lebih lanjut terkait hal ini.
“Saya mempertimbangkan tujuan penerbangan-penerbangan yang menjadi hot spot [Corona],” ungkap Trump, ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan larangan sementara pada semua penerbangan domestik.
“Beberapa penerbangan tersebut tidak saya sukai sejak awal, tetapi menutup setiap penerbangan pada setiap maskapai akan menjadi keputusan yang sangat, sangat, sangat sukar. Namun kami sedang mencermati berbagai hot spot dan akan segera menginformasikannya,” terang Trump.
Baca Juga
Seiring dengan dampak pandemi corona yang menyusutkan jumlah penumpang, beberapa maskapai penerbangan AS telah mengumumkan rencana untuk mengurangi sebanyak delapan dari 10 penerbangan dalam beberapa bulan mendatang.
Pada Senin (30/3/2020), American Airlines Group Inc. mengatakan bahwa pihaknya akan meminta bantuan federal senilai sekitar US$12 miliar.
Sementara itu, bantuan federal bernilai sekitar US$61 miliar telah ditetapkan untuk industri ini. Guna mengakses pendanaan, maskapai akan diminta untuk memberikan pengajuan di muka tentang bagaimana pemerintah federal dapat mempertahankan kepemilikan finansial di perusahaan mereka.