Bisnis.com, JAKARTA - Prancis menggunakan dua kereta berkecepatan tinggi dan sebuah pesawat militer Jerman untuk memindahkan lebih dari tiga lusin pasien virus corona yang kritis pada Minggu guna meredakan tekanan pada rumah sakit yang kewalahan di Prancis timur.
Wilayah Grand Est adalah yang pertama di Prancis yang terkena gelombang infeksi virus corona yang telah dengan cepat bergerak ke barat untuk kemudian melanda wilayah Paris yang lebih luas, di mana rumah sakit mati-matian menambah tempat tidur perawatan intensif untuk mengatasi lonjakan pasien.
Jumlah kematian akibat virus corona di Prancis sejak 1 Maret naik 13 persen menjadi 2.606 pada Minggu (29/3), sementara jumlah total infeksi yang dikonfirmasi naik di atas 40.000.
Kereta yang diadaptasi secara khusus membawa 36 pasien ke wilayah Nouvelle-Acquitaine di barat daya, tempat barisan ambulan menunggu di luar stasiun Bordeaux.
"Kami sangat perlu mengurangi ketegangan di unit perawatan intensif di kawasan itu, karena Anda harus tetap selangkah lebih maju," kata Francois Braun, kepala paramedis SAMU, kepada radio RTL.
Perdana Menteri Edouard Philippe pada Sabtu memperingatkan 67 juta orang Prancis bahwa minggu-minggu terberat dalam perang melawan epidemi masih akan datang, karena jumlah pasien yang memerlukan alat bantu meningkat menjadi lebih dari 4.600.
Baca Juga
Rumah sakit berlomba untuk menambah fasilitas perawatan intensif, kadang-kadang mengeluarkan ventilator dari ruang operasi ketika mereka membangun unit darurat. Mahasiswa kedokteran sedang direkrut dan para pensiunan dokter kembali dipekerjakan.
Presiden Emmanuel Macron telah mengerahkan tentara untuk membantu memindahkan orang sakit saat sebuah rumah sakit lapangan dibangun di Kota Mulhouse di timur.
Paramedis dalam jas hazmat memuat beberapa pasien dengan alat bantu pernafasan ke dalam pesawat Airbus A400M Jerman di Strasbourg untuk transfer melintasi perbatasan ke kota Ulm di Jerman.
Menteri Urusan Eropa Amelie de Montchalin memuji bantuan Jerman sebagai simbol solidaritas Eropa, meskipun ia menyatakan frustrasi atas kegagalan anggota Uni Eropa untuk menyetujui tentang bagaimana mengurangi penurunan ekonomi yang tajam.