Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Pesan 3,5 Juta Alat Test Covid-19

Inggris telah memesan 3,5 juta alat uji yang menunjukkan apakah seseorang telah terpapar virus corona (Covid-19) dan akan tersedia dalam beberapa hari ke depan.
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris telah memesan 3,5 juta alat uji yang menunjukkan apakah seseorang telah terpapar virus corona (Covid-19) dan akan tersedia dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Layanan Infeksi Nasional Inggris Sharon Peacock mengatakan alat tes akan didistribusikan setelah ilmuwan dari Universitas Oxford selesai melakukan evaluasi untuk penggunaan umum.

Tes alat darah, yang memeriksa antibodi terhadap virus penyebab pandemi ini, akan dijual melalui Amazon.com Inc. dan sejumlah jaringan farmasi sehingga orang melakukan pengujian secara  mandiri.

Peacock mengungkapkan Inggris telah memesan jugatan alat tes tambahan pada Rabu (25/3/2020). Upaya ini merupakan bagian dari dorongan Perdana Menteri Boris Johnson untuk meningkatkan pemantauan penyakit setelah pemerintahnya menghadapi kritik karena tidak melakukan pengujian yang cukup memadai.

Kepala penasihan medis Inggris, Chris Whitti mengatakan jika terbukti akurat, alat tes ini dapat membantu peneliti mengevaluasi proporsi orang terinfeksi virus tanpa gejala apa pun.

Pengadaan alat tes tersebut dapat mempercepat proses pengujian. Selain itu, warga Inggris dapat segera mengetahui apaka mereka terinfeksi Covid-19 meskipun belum mengalami gejala. Dengan ini, Inggris dapat segera mengetaui seberapa luas penyakit ini menyebar.

"Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengumpulkan informasi untuk memahami epidemi ini," kata kepala penasihat ilmiah Inggris, Patrick Vallance, seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun dapat mengetahui hasil tes dengan cepat, metode dengan alat tes ini kurang dapat diandalkan dibandingkan tes diagnostik molekuler yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi.

Tes antibodi terkadang menunjukkan hasil negatif pada seseorang yang terpapar virus karena antibodi hanya bereaksi terhadap virus corona beberapa hari setelah terpapar. Selain itu, tes antibodi juga dapat menunjukkan hasil positif yang salah jika antibodi seseorang berkembang saat melawan virus yang berbeda.

Meskipun begitu, alat tes ini bisa memberikan cara mudah untuk melihat siapa yang tampaknya telah mengembangkan beberapa resistensi terhadap virus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper